Mengapa Bersyukur Itu Penting? Ini Jawabannya!

Nurkhan : Kepala MI Muhammadiyah 2 Campurejo Panceng Gresik.

wawasan23 Views
banner 468x60

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Hari ini kita akan membahas satu amalan yang sering kita dengar, tetapi banyak yang belum benar-benar memahaminya dengan baik, yaitu bersyukur. Mengapa kita harus bersyukur? Apa saja manfaatnya? Dan bagaimana cara kita bersyukur dengan benar?

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 172)

Ayat ini menunjukkan bahwa bersyukur adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Seorang mukmin yang sejati akan selalu mensyukuri setiap nikmat yang diberikan kepadanya.

1. Bersyukur Adalah Perintah Allah dan Kunci Tambahan Nikmat

Allah memerintahkan kita untuk bersyukur karena itu adalah tanda keimanan kita. Dalam Surah Ibrahim ayat 7, Allah berjanji akan menambah nikmat bagi siapa yang bersyukur dan mengancam dengan azab bagi mereka yang kufur nikmat:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.’” (QS. Ibrahim: 7)

Dari ayat ini, kita belajar bahwa bersyukur bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga kunci untuk mendapatkan tambahan nikmat dari Allah. Sebaliknya, jika kita kufur nikmat—yakni tidak mengakui atau tidak menggunakan nikmat Allah dengan baik—maka azab Allah sangat pedih.

2. Bersyukur Membuat Hidup Lebih Bahagia

Banyak orang tidak bahagia bukan karena mereka kekurangan, tetapi karena mereka tidak bersyukur. Mereka selalu melihat apa yang belum dimiliki, bukan apa yang sudah ada. Rasulullah SAW bersabda:

“Lihatlah orang yang berada di bawah kalian (dalam hal dunia), dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian. Dengan demikian, kalian tidak akan meremehkan nikmat Allah kepada kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu melihat orang yang lebih kekurangan agar kita lebih bisa mensyukuri keadaan kita. Dengan bersyukur, hati kita menjadi tenang dan jauh dari iri hati serta keluh kesah.

3. Bersyukur Menjauhkan Kita dari Sifat Kufur Nikmat

Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan manusia adalah mengeluh dan membandingkan diri dengan orang lain. Padahal, jika kita mau merenungi, kita sudah memiliki banyak nikmat yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13)

Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang benar-benar bersyukur itu sangat sedikit. Jangan sampai kita termasuk orang yang lalai dalam bersyukur sehingga termasuk ke dalam golongan yang kufur nikmat.

4. Bersyukur Mengundang Keberkahan dan Kelapangan Hidup

Orang yang bersyukur akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya. Keberkahan bukan berarti selalu banyak harta, tetapi juga ketenangan, kesehatan, keluarga yang harmonis, dan kemudahan dalam segala urusan.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang tidak bersyukur atas yang sedikit, maka ia tidak akan mampu bersyukur atas yang banyak.” (HR. Ahmad)

Hadis ini mengajarkan bahwa bersyukur harus dimulai dari hal-hal kecil. Jangan menunggu kaya untuk bersyukur. Bahkan nikmat seperti bisa bangun pagi, bisa melihat, bisa bernafas dengan bebas adalah nikmat yang harus kita syukuri setiap saat.

5. Cara Bersyukur yang Benar

Bersyukur tidak hanya dengan lisan, tetapi juga dengan hati dan perbuatan. Ada tiga cara utama dalam bersyukur:

1. Bersyukur dengan hati – Menyadari bahwa semua nikmat berasal dari Allah.

2. Bersyukur dengan lisan – Mengucapkan Alhamdulillah dan selalu memuji Allah atas nikmat-Nya.

3. Bersyukur dengan perbuatan – Menggunakan nikmat untuk kebaikan, misalnya:

Jika diberi harta, berbagi dengan yang membutuhkan.

Jika diberi ilmu, mengajarkannya kepada orang lain.

Jika diberi waktu luang, menggunakannya untuk ibadah dan kegiatan bermanfaat.

 

Allah berfirman:

اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

“Beramallah, wahai keluarga Daud, sebagai tanda syukur. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13)

Ayat ini menunjukkan bahwa syukur harus dibuktikan dengan amal nyata.

Bersyukur adalah amalan yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya, hati kita menjadi lebih bahagia, kita dijauhkan dari sifat kufur nikmat, dan hidup kita menjadi lebih berkah.

Mari kita biasakan diri untuk selalu bersyukur, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Jangan tunggu kaya untuk bersyukur, jangan tunggu sukses untuk bersyukur. Karena semakin kita bersyukur, semakin banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Semoga kita semua termasuk hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Author