Menikmati Hangatnya Sambutan Keluarga Besar Perguruan Muhammadiyah Pantenan

Catatan Ringan Visitasi dan Penjurian LLSMS 2025

Featured1 Dilihat
banner 468x60

GIRIMU.COM – Hari Kamis pagi, 15 Agustus 2025, pukul 09.00 WIB, saya bersama Dr Noor Amirudin, MPdI, didampingi Sekretaris Eksekutif Majelis Dikdasmen PNF PDM Gresik, Mardliyatul Faizun, SS sampai di Desa Pantenan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tujuan kami adalah Perguruan Muhammadiyah Pantenan, yaitu MI Al-Islam Pantenan, MTs Muhammadiyah 7 Panceng, dan SMA Muhammadiyah 7 Gresik untuk melaksanakan tugas visitasi dan penjurian Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) ke-3 tahun 2025 yang diselenggarakan atas kolaborasi Majelis Dikdasmen PNF dan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik.

Menjelang memasuki Perguruan Muhammadiyah Pantenan, kami dikagetkan dengan ratusan murid, guru, dan tenaga kependidikan, bersama Kepala Sekolah/Madrasah dan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pantenan yang berdiri berbaris di sepanjang jalan memasuki area sekolah.

“Oh, rupanya barisan yang ada di depan kita ini untuk menyambut kedatangan kita,” gumam saya kepada Ustadz Amir, panggilan Dr Noor Amirudin.

Ketika kami turun dari kendaraan, ketua PRM Pantenan, kepala sekolah, dan segenap dewan guru mengajak kami masuk ke halaman sekolah di depan barisan murid yang menyambut kami dengan meriah.

“Saya merasa tersanjung dan terharu terhadap sambutan yang diberikan,” ucap saya kepada ketua PRM Pantenan.

Sambutan hangat dan senyum tulus pun menyapa. Jujur, hati saya terasa hangat sekaligus haru. Ini adalah ungkapan penghormatan dan kekeluargaan yang tulus. Di halaman sekolah, anak-anak MI Al-Islam Pantenan memulai dengan Senam Anak Indonesia Hebat. Gerakannya ceria, penuh energi, dan kami pun ikut bergabung, diikuti segenap dewan guru dan tenaga kependidikan. Acara kemudian dipandu oleh Pak Malik, MPdI, guru MI sekaligus Mudir Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Pantenan. Lantunan surah Ar-Rahman dari para santri SMA Muhammadiyah 7 Gresik mengalun khidmat, menambah nuansa religius di tengah pagi yang cerah itu.

Ketua PRM Pantenan, Ali Zuhron, SPdI, dalam sambutannya mengungkap rasa syukur atas kunjungan ini. Ia bercerita tentang kondisi amal usaha Muhammadiyah yang didirikan PRM Pantenan, termasuk Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Pantenan yang sudah beroperasi tiga tahun terakhir.

“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Tim LLSMS ini yang meninjau dan mengontrol kondisi lingkungan sekolah. Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus berbenah,” ujarnya.

Saya pun menyampaikan, bahwa Tim Juri LLSMS hadir bukan hanya untuk menilai, tetapi memastikan sekolah Muhammadiyah menjadi tempat belajar yang sehat, nyaman, aman, dan menyenangkan. Di hadapan semua murid, guru, dan warga sekolah, saya juga menyosialisasikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yakni  bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.

“Kebiasaan ini relevan dengan kegiatan hari ini. Mari kita jadikan sebagai gaya hidup, sebagai kebiasaan baik agar menjadi karakter kita,” pesan saya.

Saat berkeliling, saya melihat berbagai inovasi ramah lingkungan: tempat sampah khusus botol plastik yang hasil penjualannya untuk kas sekolah, Taman Obat Keluarga (TOGA) lengkap dengan papan manfaat tanaman, kolam ikan koi di tengah taman, pot-pot dari galon bekas yang kreatif, hingga sudut baca tematik yang membuat literasi terasa menyenangkan. Bahkan, saya sempat menguji murid kelas 1 MI dengan meminta mereka menceritakan isi buku di sudut baca, dan ternyata mereka bisa menjelaskan dengan percaya diri.

Tak kalah menarik, kantin sehat di lantai dua menawarkan menu buatan guru dan wali murid dengan harga terjangkau, lengkap dengan meja bundar lesehan ala kafe. Sambil tersenyum, saya sempat menggoda Mbak Iiz, pendamping juri, “Silakan dinikmati makanan sehatnya, murah meriah.”

Kepala MI Al-Islam Pantenan, Hanik Kus Endang, SE, menuturkan kesan mendalamnya. “Hal paling berkesan adalah dukungan luar biasa dari wali murid. Mereka ikut membantu tenaga, waktu, biaya, dan ide kreatif untuk memperindah lingkungan sekolah. Kebersamaan ini membuat persiapan penuh semangat dan kekeluargaan,” ujarnya.

Ia berharap, perilaku hidup bersih, sehat, dan ramah lingkungan menjadi kebiasaan harian, bukan hanya saat lomba. “Ke depan, kami ingin terus berinovasi, dari menyediakan menu sehat, mengolah sampah, memanfaatkan tanaman hias dan obat, hingga menjaga kebersihan dengan kesadaran penuh. Madrasah ini harus menjadi teladan bagi lingkungan sekitar,” tambahnya.

Selain menilai, kami pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan motivasi di kelas-kelas. Saya mengingatkan murid agar bangga pada almamater mereka, Perguruan Muhammadiyah Pantenan, yang telah melahirkan banyak pemimpin di pemerintahan dan persyarikatan. Saya juga menyampaikan apresiasi atas kekompakan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan yang mampu menciptakan suasana kekeluargaan di tengah tantangan pendidikan.

Setelah sesi observasi seluruh area sekolah, kami melakukan refleksi bersama pimpinan sekolah dan dewan guru terkait kenyamanan dan kebersihan sekolah, kerindangan taman sekolah, pengelolaan sampah, kebersihan toilet, serta kesehatan makanan di kantin sekolah. Kami berharap beberapa masukan dari hasil observasi yang kami lakukan agar bisa ditindaklanjuti dengan mempertahankan hal yang sudah baik yang ada untuk tetap dirawat dan dipelihara dengan baik. Sementara hal-hal yang perlu mendapat perhatian untuk ditindaklanjuti sebagai bahan perbaikan. (*)

Penulis: M. Fadloli Aziz, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PDM Gresik

Author