Menuju Keberuntungan Dengan Shalat

Menuju Keberuntungan Dengan Shalat dikupas Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik H M Thoha Mahsun MPdI MHes.

Thoha, sapaan akrabnya, menegaskan ini pada penutupan Forum Ta’aruf Santri (Fortasi) Pondok Pesantren Muhammadiyah Al Fajr di Masjid As Syuhada’ Perguruan Muhammadiyah Bungah, Ahad (30/7/2023).

Dia menerangkan, jangan sekali kali meninggalkan sholat, kalau anak-anak ingin beruntung dalam hidup dan ditolong Allah, ibadah shalat jangan sekali-kali ditinggalkan.

“Saya yakin anak-anak tidak akan meninggalkan sholat, apalagi yang masih punya orang tua pasti selalu ingat orang tuanya,” katanya.

Dia menuturkan, berbuat baiklah pada orang tua, doakan mereka sesudah kalian shalat, bersyukurlah kalian semua hidup di pondok, saat semua teman di luar sana pada tidur dan bermain kalian masih mengaji dan shalat.

Niat utama ibadah di pesantren adalah menuntut ilmu, karena menuntut ilmu adalah kewajiban kita semua.

Menurutnya menuntut ilmu itu berat, tidak ringan. “Mungkin banyak teman kita yang tidak menuntut ilmu, sekarang lagi nongkrong di cafe atau di mana saja dan banyak waktu terbuang,” tutur ayah empat anak ini.

Anak-anak di sini berjuang belajar menuntut ilmu, pasti Allah akan ringankan kelak di akhirat. “Jika hidup kita ringan sekarang, Allah akan beratkan kita di akhirat,” tegasnya.

Saat jauh dari orang tua, kadang kita mengalami kiriman yang terlambat, teman beli sesuatu kita tidak, karena tidak mempunyai uang.

Hal tersebut, merupakan tantangan serta ujian berat bagi santri. “Insya Allah beratmu akan diganti Allah dengan pertolongan-Nya berupa kebaikan,” tambahnya.

Dia menegaskan, contoh perbedaan santri dan bukan. “Saat di SMA atau SMK, kalian akan bertemu dengan teman yang tidak mondok, kita harus jadi contoh bagi anak yang tidak mondok.”

Perbedaan bisa dari sikap, perilaku atau pertemanan sehari-hari. “Insya Allah sekolah kita adalah sekolah yang baik dengan memberikan pendidikan dan pengajaran yang banyak manfaat,” terangnya.

Diakhir sambutannya, dia menekankan, teman di pondok itu senasib seperjuangan. “Tidak ada perbedaan, jika ada sesuatu yang terjadi di pondok yang pertama kali menolong adalah teman di pondok.”

“Berbuat baiklah pada teman di pondok, saling membantu, jalin persaudaraan anggap keluargamu, jangan membuat kelompok-kelompok teman yang mengakibatkan perpecahan karena kita semua saudara,” tutupnya.

Turut hadir Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PDM Gresik Raden Jamal SFil MFil, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bungah Suhali SPd MPdI, Mudir Pondok Al Fajr H Imam Syafi’i SAg, Kepala SMP Muhammadiyah 5 Bungah M Emil Walid SPd Gr, Kepala SMA Muhammadiyah 3 Bungah Mufrikhah MPd, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik Mukromin Latif SPd, perwakilan guru dan para santri.

Penulis : Musyrifah