Tuesday, October 22, 2024
35.6 C
Gresik

Mimsix Gelar Raker Bersama, Ini Tujuan Pentingnya

 

Raker hari pertama (Indah Purnama Sari/GIRIMU.com)

GIRIMU.com – MI Muhammadiyah 6 (Mimsix) Sekapuk Ujungpangkah Gresik dan Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sekapuk mengadakan Rapat Kerja (Raker) bersama dengan tema Bersama Kita Bisa Memajukan Madrasah, Kamis-Jumat (11-12/7/2024).

Kegiatan Raker bersama ini diikuti kepala sekolah, guru dan karyawan serta dihadiri oleh perwakilan Ikatan Wali Murid (Ikwam) Mimsix untuk menjaga komunikasi antara madrasah dengan wali murid.

Kepala Mimsix Muhammad Wasil SPdI mengatakan Raker hari pertama membahas Laporan Realisasi Penggunaan Anggaran Dana dan Belanja Tahun Pelajaran 2023/2024 dan Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Madrasah (RAPBM) serta Rencana Program Kerja Tahun Pelajaran 2024/2025.

“Tujuan dari diadakannya Raker setiap tahun adalah untuk mempersiapkan program kerja di tahun ajaran baru,” katanya.

Assidik Wibowo ST (tengah kiri), Muhammad Wasil SPdI (tengah kanan) beserta guru-guru Mimsix dan perwakilan IKWAM pada Raker hari kedua (Arina Fitrotaka/GIRIMU.com)

Dia berharap dengan pertemuan ini nanti menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk perbaikan di tahun pelajaran 2024/2025.

Dia menuturkan, Raker hari kedua diisi dengan Pembinaan dan Sharing Session dengan Sekolah Kreatif Muhammadiyah Menganti dengan narasumber Assidik Wibowo ST.

Dalam materinya, Kepala SD Muhammadiyah Kreatif Menganti ini menjelaskan awal mula didirikannya SD Muhammadiyah Kreatif Menganti adalah karena pada waktu itu belum ada sekolah Muhammadiyah di Menganti karena minoritas.

“Kami membangun sekolah dengan bondo nekat dan menggunakan masjid sebagai tempat belajar, awalnya banyak sekali ejekan yang kami terima, namun kelemahan Itu kita balik menjadi kelebihan, sehingga muncullah istilah kreatif sampai sekarang sekolah kami memiliki ratusan siswa dari yang awalnya cuma belasan siswa,” terangnya.

Dia juga mengungkapkan cara mereka untuk membesarkan sebuah sekolah yakni dengan cara KIT, yakni karakter building (penguatan karakter), image building (membangun citra positif), dan trust building (membangun kepercayaan kepada masyarakat.

“Cara membangun kepercayaan adalah dengan menjaga tim yang solid, menjaga komunikasi dengan wali murid, mengomunikasikan sekolah dengan masyarakat, dan meluaskan jaringan kerja sama,” tekannya.

Dia berpesan untuk menanamkan mindset bahwa ketika seorang anak masuk ke gerbang sekolah adalah untuk belajar, apapun yang terjadi di dalamnya adalah bentuk pembelajaran.

“Ketika anak bertengkar, tidak tertib di kelas, menjahili teman itu adalah proses belajar, setiap anak adalah bintang yang mempunyai potensi yang jika diulang-ulang akan berubah menjadi prestasi, berikan reward kepada anak pada setiap apapun kemajuannya bahkan pada perubahan kecil sekalipun seperti berani maju ke depan, berani masuk gerbang sekolah sendiri, membereskan peralatan sekolah dan lain-lain,” jelasnya. (*)

Penulis Indah Purnama Sari. Editor Ichwan Arif.

Author

Hot this week

Topics

spot_img

Related Articles