Momen Milad ke-112 Muhammadiyah, Korkom IMM UINSA Nobar Film Buya HAMKA

banner 468x60

Girimu.com — Koordinator Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (KorKom IMM) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar nonton bareng (nobar) dan diskusi film, Senin (18/11/2024) malam. Film Buya HAMKA menjadi pilihan untuk ditayangkan dalam agenda nobar ini.

Nonton bersama atau nonton bareng (nobar) film ini dilaksanakan dalam rangka memeringati Milad ke-112 muhammadiyah. Bertempat di Sekretariat Korkom IMM UINSA, agenda ini dihadiri oleh para pengurus dan anggota, baik dari pihak Korkom maupun komisariat. Nobar dan diskusi ini dipilih, karena merupakan agenda yang jarang, bahkan pernah terselenggara pada periode kepengurusan sebelumnya.

“Selain itu, kami merasa agenda seperti ini merupakan agenda yang sederhana dan tidak menguras banyak tenaga serta dana tentunya” ujar Ketua KorKom IMM UINSA, Muhammad Tanwirul Huda di sela nobar.

Huda menyampaikan, film Buya HAMKA dipilih untuk ditayangkan lantaran film tersebut dapat memberikan pengalaman ber-Muhammadiyah yang baru, serta bagaimana dapat melihat lebih dalam perjalanan tokoh Muhammadiyah sekaligus pahlawan nasional yang amat berpengaruh di negeri ini.

“Flim ini menjadi sebuah jawaban, bukan hanya tentang muhammadiyah dan Buya HAMKA, tetapi flim ini memperlihatkan muhammadiyah terkhusus Buya HAMKA yang ikut serta dalam perjuangan merebut pembebasan dari penjajahan,” ujar salah satu peserta nobar dan diskusi, Dian Prahara Batubara.

Ia katakan, film ini merupakan sebuah jawaban, apakah Muhammadiyah itu organisasi yang nasionalis, karena kerap muncul anggapan, bahwa Muhammadiyah seperti negara di dalam negara.

Pada bagian lain Huda berharap agar kader dan pimpinan Korkom lebih santai dan khitmad dalam menikmati karya yang disutradarai Fajar Bustomi ini. Meskipun di tengah agenda nobar sempat turun hujan, hal itu tidak menyurutkan semangat seluruh kader IMM UINSA untuk menuntaskan agenda pada malam itu.

“Mungkin secara ideal, konsep nonton bareng dan diskusi film yang kami pilih kali ini kurang sesuai dari apa yang temen-temen kader ekspektasikan, karena ini merupakan kali pertama sekaligus upaya cek ombak terkait agenda perkaderan non-formal lainnya. Maka, tentu saja ini bisa kita jadikan pengalaman dan evaluasi untuk agenda ke depannya,” ujar Huda.

Banyak pesan moral yang dapat dikutip dari film Buya HAMKA ini. Salah satunya adalah sesuai apa yang dikatakan seorang peserta agenda ini. “Walaupun nonton film yang berbau spiritualisme dan keagamaan seperti ini, kalo nggak sembahyang atau sholat apa gunanya?” tanya Dian setengah menggoda. (*)

Kontributor: Lisha Mar’atul Muthmainnah

Author