bandungmu • Sep 02 2022 • 31 Dilihat
Oleh: Ace Somantri, Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung
BANDUNGMU.COM — Berita dan berbagai informasi hajat besar Muhammadiyah terus mengalir deras bah air bandang.
Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 akan digelar di Solo atau Surakarta, Jawa Tengah.
Ketua Panitia Muktamar lokal Prof Sofyan Anif sejak putusan tanwir menetapkan pelaksanaan muktamar berlangsung luring atau offline, langsung tancap gas.
Setiap saat, penuh dedikasi tinggi berkhidmat demi melayani peserta dan penggembira Muktamar yang sebentar lagi berlangsung.
Selain seorang Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang bangunannya megah nan mempesona, dia diamanahi ketua penyelenggara lokal Muktamar tak henti-henti berkoordinasi dengan semua pihak.
Berkoordinasi baik dengan pemerintah daerah kota dan provinsi juga dengan stakeholders yang ada di wilayah Surakarta dan sekitaranya. Jutaan warga Muhammadiyah dari pelosok negeri akan menghadiri muktamar tersebut.
Tuan rumah Muktamar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah bersedia bukan tanpa alasan.
Kepercayaan diri siap dan mampu menjadi tempat arena muktamar bentuk wujud bersyukur kepada Allah SWT bahwa pergerakan dakwah syiar Muhammadiyah di wilayah Jawa Tengah terus maju dan berkembang.
Terlebih saat ini memiliki ikon yang tak kalah hebat, gedung Mewah nan mempesona, yakni Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, yang menjadi simbol kebangkitan dunia pendidikan Muhammadiyah.
Hampir semua warga Muhammadiyah di Indonesia sudah tidak sabar ingin melihat kemegahan kampus dambaan Muhammadiyah nan megah tersebut.
Di berbagai klasifikasi peringkat kelas universitas di Indonesia ataupun dunia, UMS selalu mendapat posisi yang prestisius. Wajar dan memang seharusnya PWM Jawa Tengah patut bangga dengan prestasi yang dicapai.
Perkiraan gelombang kedatangan warga Muhammadiyah akan tumplek dan menggema di Surakarta. Termasuk salah satunya di gedung KH Ahmad Dahlan tersebut.
Riuh suara dan hilir mudik peserta juga penggembira muktamar yang akan menikmati suasana Kota Surakarta harus benar-benar terlayani dengan baik.
Dampak positif bagi tuan rumah, selain peningkatan gerakan ekonomi lokal yang menjadi nilai berkah tersendiri bagi penduduk setempat, juga memfasilitasi warga Muhammadiyah dari berbagai daerah menikmati berbagai produk khas Solo dan traveling sekitar Surakarta.
Stadion Manahan Solo tempat pembukaan muktamar akan menjadi saksi sejarah yang sangat monumental. Lapangan bola ini dapat menampung puluhan ribu warga Muhammadiyah yang akan menghadiri.
Bahkan informasi yang diterima, kabarnya Wali Kota Solo akan meliburkan kegiatan sekolah di Kota Solo. Tujuannya tentu saja sebagian untuk fasilitas dapat dimanfaatkan dalam membantu panitia lokal dalam melayani para penggembira muktamar.
Surakarta terkenal dengan keraton Solo. Bahkan sudah dua orang tokoh menjadi nomor satu di Indonesia yang berasal dari Solo.
Suasananya memang terkenal santun dan ramah, Muhammadiyah hadir di Jawa Tengah dalam penyambutannya cukup baik sehingga perkembangan Muhammadiyah di Surakarta khususnya tidak mengalami hambatan.
Kebanggan kampus UMS, bukan kebanggaan warga Muhammadiyah saja, melainkan pemerintah daerah dan warganya. Karena kehadiran kampus ini memberi nilai kebaikan bersifat pragmatis ataupun strategis.
Hajat besar dan pasti mewah. Oleh karena itu, seluruh kekuatan milik PWM Jawa Tengah mulai dari seluruh level pimpinan bahu membahu mempersiapkan berbagai hal ihwal muktamar hingga pernak perniknya dengan penuh suka cita.
Prof Sofyan Anif sebagai ketua pelaksana lokal, memiliki kekuatan full dikawal langsung oleh panitia pusat Muktamar tiada lain H Dahlan Rais dan H Marpuji yang sekaligus sama-sama kader terbaik dari Jawa Tengah.
Mereka akan memaksimalkan memberikan pelayanan terbaik untuk tamu yang datang dari berbagai daerah sebagai peserta ataupun penggembira.
Kekuatan Muhammadiyah akan menggema terdengar ke seantero Indonesia, bahkan dunia, melalui seremonial pembukaan di Stadion Manahan Solo.
Sudah terbayang lantunan pembacaan ayat suci Al-Quran pembuka awal yang sarat makna. Disusul lagu Indonesia Raya, kemudian serentak dengan suara gemuruh membahana lantunan Sang Surya.
Rasa bangga nan wibawa, satu abad lebih Muhammadiyah lahir di langgar kecil, saat ini menjadi kawah candradimuka pembawa perdaban bangsa dan dunia. Wallahu alam.***
sumber berita ini dari bandungmu.com
Suasana ceria menyelimuti halaman TK di sekitar MI ASSA’ADAH MIAS Bungah saat para siswa madrasah ...
SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) memperingati Isra’ Mi’raj 1446 H/2025 M dengan menggela...
Girimu.com – Kesalehan harus didasari dengan keimanan dan keikhlasan, bukan dijadikan alasan untuk...
SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo (Spemia) memperingati Isra Miraj 1446 H pada Jumat (31/01/25). Acara i...
Girimu.com – Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah kembali menunjukkan semangat mereka dalam kegiatan P...
Kak Tatik Respati, dengan boneka Tole sebagai teman bercerita, memukau santri TPQ At Taqwa Pulopanci...
No comments yet.