PCA Bungah Dorong Penguatan Ranting di Musypimcab

Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Bungah menggelar Musyawarah Pimpinan Cabang (Musypimcab) di Aula SMK Muhammadiyah 1 Gresik, Ahad, 23 November 2025. Sejak pagi, 67 peserta dan tamu undangan memadati ruang acara yang mengusung tema Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Aisyiyah Bungah yang Berkeadilan.

Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik hadir memberi arahan. Innik Hikmatin menekankan pentingnya ketakwaan dan persaudaraan sebagaimana pesan dalam QS Ali Imran 102–103.
“Jadi jangan sampai perilaku kita melanggar aturan atau norma dalam Al Qur’an,” ujarnya.

Ia juga memberi dukungan atas keinginan PCA Bungah menambah jumlah ranting. Menurutnya, dengan lebih dari 20 desa di Kecamatan Bungah, jumlah ranting yang ada masih belum ideal.
“Untuk membentuk ranting baru cukup lima orang. Bahkan kalau satu kampung mau dua ranting juga boleh kalau warganya banyak,” katanya.

Sesi sambutan sempat mencuri perhatian ketika Innik membawa tiga buah jeruk ke mimbar. Para peserta bertanya-tanya, sebelum akhirnya jeruk itu diberikan sebagai apresiasi kepada tiga ranting: Melirang yang dinilai paling konsisten berkegiatan, Mengare yang hadir meski dengan berbagai keterbatasan, serta Sukorejo yang berhasil bangkit setelah lama vakum.

Harapan Innik sederhana: agar semangat tiga ranting itu menular. Ia ingin jaringan PCA Bungah terus bertumbuh dan menjadi ruang dakwah yang kokoh bagi perempuan berkemajuan.

Ia juga memberi applause kepada Mas’udah yang tergabung dalam tim Pencegahan Perkawinan Anak.
“Kita ini sebagai Aisyiyah harus jadi corongnya masyarakat, mengingat banyaknya kasus anak maupun remaja di lingkungan sekitar,” ujarnya.

Menutup pertemuan, Innik kembali mengingatkan 10 komitmen perempuan berkemajuan, mulai dari penguasaan teknologi, pelestarian lingkungan, hingga peran kebangsaan. Ia menyinggung minimnya peserta yang membawa tumbler sebagai contoh kecil komitmen lingkungan yang belum merata.
“Ini adalah salah satu wujud komitmen perempuan berkemajuan nomor dua, pelestarian lingkungan,” katanya.

Musypimcab berakhir dengan pesan yang sama: perempuan Aisyiyah harus terus bergerak, tumbuh, dan menjadi kekuatan sosial di tengah masyarakat.

Author