PCA Cerme Gelar Pelatihan Muballighot Aisyiyah

Kabar0 Dilihat
banner 468x60

Girimu.com – Majelis Tabligh, kader dan PAUDDASMEN Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Cerme, Gresik gelar pelatihan muballighot Aisyiyah di aula SMA Muhammadiyah 8 (Smamdela), Sabtu (28/1/24).

Menggusung tema strategi gerakan aisyiyah sebagai gerakan dakwah PCA Cerme menghadirkan 2 orang pemateri Hj Nur Fadhilah SPd MPd dan Hj Khoiriyah SAg.

Ketua PCA Cerme Siti Fatimah SAg menyampaikan, “Pelatihan ini sebagai upaya memperluas dakwah Aisyiyah dan meningkatkan kompetensi muballighat Aisyiyah Cerme.”

Senada dengan hal itu pemateri sesi 1 Nurfadhilah SPd MPd mengupas strategi gerakan aisyiyah sebagai gerakan dakwah.

Dia menyampaikan, “Empat metode dakwah Aisyiyah dan Muhammadiyah, diantaranya dakwah melalui lisan, dakwah melalui perbuatan langsung, dakwah yang dilakukan melalui tulisan, dan dakwah menyampaikan seruan secara arif dan bijaksana.”

Beberapa strategi gerakan dakwah aisyiyah yaitu: strategi dakwah kultural, strategi dakwah jalur politik, strategi dakwah virtual, dan strategi dakwah pemberdayaan umat.

“Pertama, strategi dakwah kultural. Dakwah kultural di ‘Aisyiyah/Muhammadiyah harus dimaknai secara luas,” jelasnya.

Dia menegaskan, “Strategi ini diharapkan akan membawa perubahan individu maupun masyarakat dari bawah, perubahan dilakukan atas kesadaran yang dimiliki oleh individual atau masyarakat bawah.”

Strategi kedua, dakwah jalur politik. Strategi ini mengharuskan ‘Aisyiyah/Muhammadiyah untuk bergaul dengan siapapun dan kelompok manapun, bahwa warga ‘Aisyiyah/Muhammadiyah tidak boleh anti terhadap politik, melainkan harus bersosialisasi dengan siapapun dan kelompok
manapun, “ini adalah usaha
‘Aisyiyah/Muhammadiyah dalam menyongsong tajdid politik beradab dan bermartabat,” jelasnya.

Strategi ketiga, dakwah virtual. Kader dan mubalighat ‘Aisyiyah dapat mewarni dakwah di dunia digital dengan gerakan bil-hikmah dan konten-konten yang lembut dan tidak mengajarkan kepada kekerasan, “bicara yang lembut itu bukan tidak tegas, tapi bisa diartikulasikan dengan cara yang baik yang tetap mengena sehingga
orang tersentuh,” ungkapnya.

Author