GIRIMU.COM — Tepat tanggal 8 November 2025, dengan cahaya matahari yang terik, utusan dari MI Muhammadiyah 1 Gumeno, Manyar, mengikuti acara yang insightful dari Majelis Pustaka, Informasi, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik.
Menapaki tanah Trawas, Mojokerto dengan suhu udara yang cukup dingin, tak menyurutkan semangat saya, Arinda Nur Sakinah, satu-satunya utusan MI Muhammadiyah 1 Gumeno. Ketertarikan terhadap dunia jurnalistik dan influencer membuat saya selalu menjaga mata agar tidak mengatup karena rasa kantuk yang mendera.
Pelatihan Journalist & Influencer Camp (JIC) 2025 yang selenggarakan oleh MPID PDM Gresik mengundang banyak antusiasme para peserta dengan jumlah 90 orang itu. Opening ceremony pun diadakan di hall utama Hotel Grand Whiz Trawas, Mojokerto. Panitia mengundang pemateri dengan jam terbang yang tinggi dan kapabel di bidangnya, memantik kekaguman saya, juga para peserta lainnya.
Kami terduduk manis dan penuh khidmat, membuka indra pendengaran untuk menangkap setiap ilmu yang disampaikan pemateri. Dan bagi saya, dalam pelatihan selama dua hari, Sabtu-Minggu (8-9/11/2025) itu menjadi “pertemuan sakral” dengan peserta lainnya yang menjadi spirit untuk terus berkarya.
Alirkan Ide Menulis tanpa Melihat ke Belakang
Setiap orang memiliki ciri khas dalam menyampaikan isi pikirannya, terutama dalam hal menulis. Ide menulis itu bisa muncul secara tiba-tiba. Saat tiba-tiba muncul itulah, kita bisa menuliskan ide tersebut secara maksimal, sebelum ide itu menghilang.
Di ruang yang cukup luas dengan suhu yang sejuk dan nyaman, Drs Andriono selaku pemateri pertama dan merupakan jurnalis senior dan pegiat literasi yang sudah menerbitkan belasan buku itu menjelaskan, bahwa menulis itu seperti pedagang martabak.
“Beberkan saja dulu, seperti tukang martabak,” pesannya.
Maksud dari ucapannya, yang penting nulis saja dulu. Urusan apakah tulisan benar atau tidak, sesuai dengan kamus baku atau tidak, itu urusan belakangan. Mendengar penuturan tersebut, peserta di ruangan pun hall hotel itu pun mengangguk paham dan membuat para peserta semangat untuk melahap semua materi yang disampaikan, untuk kemudian dipraktikkan. Pengetahuan dan pengalaman yang saya terima dari pelatihan JIC ini begitu mahal dan banyak keberkahan bagi peserta. Semoga ini menjadi fondasi awal yang mengokohkan semangat menulis bagi semua peserta, terutama pada genre jurnalistik: feature (*)
Kontributor: Arinda Nur Sakinah
