Pembinaan AUM Driyorejo, Spirit Filosofi KH Dahlan Jadi Jalan Mengupas Tuntas Pembelajaran Mendalam

banner 468x60

GIRIMU.COM —  Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Driyorejo melakukan pembinaan terhadap para guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kecamatan Driyorejo, Sabtu (4/10/2025). Pembinaan dengan tema seputar pembelajaran mendalam (deep learning) yang dikaitkan dengan landasan filosofi dari KH Ahmad Dahlan itu digelar di KB – TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 45 Bambe.

Why pembelajaran mendalam?” tanya Prof Dr Syamsul Shodiq, MPd, melempar pertanyaan pemantik kepada peserta pembinaan yang hadir sontak membuat kaget mereka.

Bertindak sebagai pemateri dalam pembinaan AUM Driyorejo, Prof Syamsul yang mengenakan stelan batik dilengkapi dengan jas hitam tampil interaktif dengan mengajak peserta untuk bertanya jawab dan berbagi pengalaman mengajar dengan pendekatan pembelajaran mendalam.

Pembinaan diikuti oleh 65 orang yang terdiri atas para guru dan karyawan AUM Driyorejo yang meliputi 5 lembaga sekolah mulai jenjang Kelompok Bermain, TK, SD, hingga SMP. Kelima lembaga pendidikan itu adalah KB – TK ABA 38 Kota Baru Driyorejo, KB – TK ABA 45 Bambe, KB – TK ABA 49 Griya Kencana Mojosarirejo, SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (SD MUDRI), dan SMP Muhammadiyh 14 Driyorejo (SPEMIA). Hadir dalam pembinaan itu, di antaranya, Sutikno, selaku Pimpinan Majelis Dikdasmen PCM Driyorejo.

“Agenda pembinaan wajib dihadiri anggota AUM dengan tujuan menguatkan sinergi AUM Driyorejo. Materinya, membahas isu–isu terkini, termasuk pembelajaran mendalam atau deep learning yang saat ini diberlakukan, serta untuk menguatkan dakwah Islam dengan ber-Muhammadiyah,” ungkap Sutikno saat memberikan sambutan di awal acara.

Bertempat di KB – TK ABA 45 Bambe yang berlokasi di Perum Bukit Bambe DF No. 6 Bambe Driyorejo, Gresik, kegiatan pembinaan dilaksanakan pada pukul 08.15 WIB hingga pukul 10.15 WIB.

Peserta pembinaan diminta untuk menuliskan 3 hal yang terdiri atas kolom yang bertuliskan ‘Tau, Ingin, dan Pelajari’ (TIP) yang berkaitan dengan pembelajaran mendalam.

“TIP ini akan membantu guru selaku pengajar dalam mengenal pembelajaran mendalam. Dari sini akan bisa kita lihat relevansinya dengan landasan filosofi dari KH Ahmad Dahlan,” tutur akademisi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang juga Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik ini.

Disampaikan, bahwa landasan Filosofi KH Ahmad Dahlan itu meliputi:
1. Berasaskan pada tujuan hidup;
2. Tidak sombong, tidak takabur;
3. Kegigihan belajar untuk ketuntasan kinerja;
4. Mengoptimalkan penggunaan akal untuk menemukan kebenaran sejati;
5. Berani menegakkan kebenaran;
6. Berbuat untuk kebaikan sesama, bukan untuk memperalat mereka; dan
7. Pengamalan ilmu agama dengan tingkat kualitas tinggi untuk kebermanfaatan bersama.

Lebih lanjut Prof Syamsul menyampaikan, berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan dalam pembelajaran mendalam akan menumbuhkan pola pikir kritis dengan memaksimalkan akal  sebagai manusia dengan keingintahuan yang tinggi. Dengan banyak belajar, maka akan terhindar dari perilaku sombong (takabur), serta akan menemukan apa sebenarnya tujuan hidup.

“Muhammadiyah sudah memberikan landasan filosofi dan saat ini dikembangkan lagi untuk kebutuhan pembelajaran mendalam,” tandasnya.

Sebagai guru, lanjutnya, ia mengajak bersama untuk mengubah mindset untuk bertumbuh dan berubah seiring dengan perkembangan di dunia pendidikan saat ini.

“Tinggalkan pola pikir tetap yang akan membawa kita pada suatu titik berhenti untuk berkarya,” pesan Prof Syamsul di akhir materi. (*)

Kontributor: Elisyah Susanty

Author