Pemuda Muhammadiyah Cibalong, Antara Makna dan Harapan

Oleh: Riki Saripudin, Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Cibalong

BANDUNGMU.COM — Sejarah mencatat bahwa pemuda adalah aktor utama dalam setiap perubahan yang terjadi, hal tersebut dibuktikan dengan kaum muda yang saat itu memaksa Bung Karno dan Bung Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sehingga hari ini kita dapat menikmati jerih perjuangan pemuda waktu itu.

Pemuda Muhammadiyah yang telah berjuang sebelum kemerdekaan adalah bukti bahwa pemuda yang kuat, cerdas, berani serta memiliki kesholehan intelektual sejak dulu telah ada dalam diri Pemuda Muhammadiyah.

Saat ini pemuda Indonesia sedang dihadapkan dengan era disrupsi di mana sebuah siklus perubahan sangat cepat terjadi, setiap penemuan akan mudah kalah dan tenggelam oleh penemuan kreatif lainnya. Hasilnya ialah dibuktikan dengan angka pengangguran yang naik. Jika keadaan terus berlanjut, maka bonus demografi yang akan kita dapatkan pada 2045 hanya akan menjadi sebuah tahun biasa saja.

Pimpinan Cabang Pemuda Muhammmadiyah Cibalong hadir berdiri di kaki sendiri dengan spririt anggaran dasar pemuda Muhammadiyah Bab 1 pasal 3 bahwa maksud dan tujuan pemuda muhammadiyah adalah menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi pemuda Islam demi terwujudnya kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.

Dalam realisasinya tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, diperlukan sebuah kesamaan visi dan misi antara pimpinan dan anggota, memiliki tekad dan tannggung jawab serta memiliki kemampuan menghelola organisasi sesuai dengan kaidah organisasi yang berlaku.

Saya menelaah bahwa progresivitas Muhammadiyah serta ortomnya di Cibalong sangat stagnan, ditambah banyak potensi kaum muda yang berpendidikan serta memiliki skilll tertentu kurang terberdayakan sehingga mengalami krisis kader kaum muda serta krisis kader penerus perjuangan persyarikatan Muhammadiyah di Cibalong.

Adanya Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Cibalong adalah langkah preventif yang solutif untuk ikut andil dalam mengatasi segala persoalan umat, bangsa, dan persyarikatan.

Makna dan harapan

Napas hidup manusia sebenarnya secara esensial bukan terletak pada oksigen atau sandang, pangan, dan papan. Bahkan lebih komprehensif yang dikemukakan oleh teori Maslow Hierarchy Of Need bahwa kebutuhan manusia meliputi kebutuhan fisiologi (air, oksigen, sandang, pangan, dan papan).

Kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Akan tetapi mengacu pada penuturan salah satu tokoh bahwa manusia dapat bertahan hidup selama 7 hari jika hanya minum, manusia akan bertahan hidup selama 4 hari jika hanya makan, dan manusia akan bertahan hidup selama beberapa menit jika tidak menghirup oksigen.

Namun, manusia akan mati dengan seketika jika dia tidak memiliki harapan dalam hidupnya. Orang yang bunuh diri bukan karena tidak makan dan minum atau tidak mendapatkan oksigen, tetapi dia sudah tidak memiliki hal paling penting dalam hidupnya yaitu harapan.

Sujiwo Tedjo berkata bahwa makna sebuah harapan dalam bahasa lain yaitu: “Bagi saya seseorang yang menistakan agama bukan orang yang membakar masjid, bukan juga orang yang membakar Al-Qu’an, melainkan seseorang yang takut besok makan apa dan khawatir apakah besok masih mendapatkan rezeki atau tidak.”

Sedangkan makna adalah nilai yang terkandung dalam setiap perkataan dan perbuatan serta pilihan dari entitas yang menjadi pemeran utama dalam berlangsungnya alam dunia yaitu manusia.

Mngapa manusia menjadi pemeran utama dalam panggung hidup di alam dunia karena hewan dan tumbuhan atau alam dapat dinikmati oleh manusia. Malaikat menulis setiap yang dilakukan oleh manusia serta memiliki tugas untuk melayani manusia, baik dalam konteks duniawi ataupun akhirat.

Iblis memiliki tekad yang kuat untuk menggoda manusia agar terjerumus bersamanya dalam jurang kehinaan. Oleh karena itu, betul kiranya apa yang dikatakan oleh Buya Hamka bahwa kalau hidup hanya sekadar hidup, kerbau di sawah juga hidup. Jika hidup hanya sekadar hidup, kera di hutan juga hidup.

Oleh karena itu, hidup yang dimaknai adalah tujuan manusia hidup sebagaimana dalam Al-Quran surah Ad-Dzariat ayat 56:  “Allah tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepada Allah.”

Sedangkan ibadah adalah setiap perkataan baik dan bermanfaat yang diorientasikan untuk mendapatkan rida Allah. Konektor dari ibadah pada pahala adalah pemakanaan sehingga mengarah pada keseimpulan bahwa hidup manusia akan hampa apabila tanpa makna dan harapan.

Makna dan harapan dalam konteks manifesto pemuda Muhammadiyah Cibalong: rekontruksi dan reorientasi Pemuda Muhammadiyah Cibalong, wujudkan pemuda berdikari

Analisis Pemuda Muhammadiyah Cibalong dengan pisau analisis SWOT untuk mengenal siapa dan bagaimana Pemuda Muhammadiyah Cibalong dikupas sebagai berikut.

Pertama, strengths atau kekuatan. Kekuatan Pemuda Muhammadiyah Cibalong adalah ada pada SDM. SDM yang tergabung pada Pemuda Muhammdiyah Cibalong 99 persen sedang berkuliah semester akhir. Sementara 1 persennya ialah telah menjadi penguasa. Artinya kapasitas untuk mengelola dan memimpin Pemuda Muhammdiyah Cibalong tidak perlu diragukan.

Kedua, weaknesses atau kelemahan. Kelemahan Pemuda Muhammadiyah Cibalong terletak pada sesama pimpinan yang belum terbangun chemistry sehingga labil akan konflik internal.

Ketiga, opportunies atau peluang. Jika melihat peluang Pemuda Muhammadiyah tentunya sangat besar terutama untuk menjadi kader persyarikatan karena hari ini Muhammadiyah Cibalong minim kader.

Jika hendak menjadi kader bangsa, tentunya peluang sangat terbuka seluas-luasnya. Dengan modal pendidikan kader Pemuda Muhammadiyah Cibalong hari ini akan sangat mungkin untuk terealisasi ataupun kader dengan menjadi tokoh di masyarakat atau mubalig muda Muhammadiyah juga sangat bisa.

Keempat, threats atau ancaman. Karena masih labil akan konflik, maka ancamannya adalah stagnasi Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Cibalong.

Oleh karena itu, hal tersebut harus senantiasa diperhatikan agar kita dapat mengantisipasi atau meminimalisir implikasi konflik dengan menyamakan kesatuan penciptaan, kesatuan tujuan hidup, kesatuan manusia sosial, dan kesatuan perjuangan.

Tinjauan Pemuda Muhammadiyah Cibalong dari sudut pandang analisis SWOT di atas mesti disempurnakan dengan analisis FIDS, yaitu sebuah analisis yang diciptakan oleh Irfan Amalee (CEO sekaligus founder Peace Generation). FIDS kepanjangan dari Feel (rasakan), Imagine (gambarkan), Do (lakukan), dan Share (bagikan/sosialiasikan).

Pertama, Feel atau rasakan. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa profil Pemuda Muhammadiyah Cibalong tentunya memiliki kekuatan, kelemahan, peluangN dan ancaman.

Akan tetapi permasalahan paling fatal yaitu terletak pada krisis kader dan krisis pemberdayaan kader sehingga progresivitas Muhammadiyah dan Ortom Muhammadiyah Cibalong sangat stagnan.

Kedua, Imagine atau gambarkan. Jika digambarkan strategi dan taktiknya ialah bahwa Pemuda Muhammadiyah Cibalong adalah kekuatan besar yang tececer di sudut-sudut perjuangan.

Perjuangan dari kekuatan besar tersebut tidak menjadi gerakan dan perjuangan yang kolektif. Oleh karena itu, perlu adanya rekontruksi secara struktural untuk menyegarkan pimpinan menjadi lebih baik serta mengarahkan atau reorientasi maksud dan tujuan Muhammadiyah Cibalong dan hanya berpihak pada Pemuda Muhammdiyah kapan pun dan di mana pun.

Ketiga, Do atau melakukan. Ketum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir tentang pandangannya yang kaffah meliputi akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah dengan sumber Al-Quran dan hadits yang makbul serta mengembagkan ijtihad dan akal pikiran yang sesuai dengan pendekatan bayani, burhani, dan irfani.

Karena menurut analisis Wiliam Shepard, fokus Islam berkemajuan ialah membangun Islami Society (masyarakat islam), bukan membangun Islamic State (Negara islam).

Dari dua acuan literatur di atas mengerucut pada aksi nyata yaitu diawali dengan mengkonsolidasikan ide, rekruitmen anggota, pelantikan, rapat kerja pimpinan, menjalankan program, dan rapat pleno untuk mengevalusi progresivitas serta merencakan kembali program yang akan direalisasikan.

Keempat, Share atau bagikan/sosialisasikan hasilnya agar dapat menginpasirasi.

Sampai pada akhir kesimpulan bahwa Pemuda Muhammdiyah Cibalong hari ini memiliki harapan dan makna untuk bernapas dan hidup.

Yakni dengan merekontruksi dan mereorientasi Pemuda Muhammadiyah yang ada di Cibalong agar dapat berdiri di kaki sendiri sebagaimana ketika sedang melakukan solat dalam gerakan i’tidal dalam rangka mengembangkan potensi pemuda untuk menjadi kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa.

Pemuda Muhammadiyah Cibalong adalah aksentuator dakwah Muhammadiyah pada pemuda agar tercipta tujuan atau visi abadi Muhammadiyah yakni baldathun toyyibatun waraabun ghofur.***