Pentingnya Memanfaatkan IPTEK dalam Pembelajaran Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA)

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Inovasi dan teknologi telah menjadi pendorong utama dalam transformasi banyak aspek kehidupan manusia. Hal ini tidak terkecuali dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Dalam konteks Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), inovasi berbasis IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) telah menjadi jawaban untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Qur’an.

“Pelatihan pembelajaran Qur’an berbasis IPTEK ini kami rancang untuk memberi bekal kepada para ustadzah di TPA dalam membuat dan mengaplikasikan media pembelajaran yang lebih modern baik media visual, audio, maupun audio visual,” ucap Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Tri Yaumil Falikah dalam acara Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di TPA Alternatif Karanglo, Sokowaten Tamanan, Banguntapan, Bantul pada Senin (06/11).

Yaumil menegaskan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya yang disusun dengan baik, mengenalkan IPTEK kepada para pengajar TPA, membekali mereka dengan keterampilan untuk membuat media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi modern, dan melibatkan mereka dalam praktik penerapannya dalam pembelajaran.

Sebelumnya, TPA Alternatif Karanglo menghadapi tantangan dalam metode pembelajarannya. Menggunakan metode sorogan yang monoton, pembelajaran di TPA tidak hanya kurang menarik, tetapi juga tidak mampu mempertahankan antusiasme para santri. Santri merasa bosan, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif, yang pada gilirannya dapat menghambat pemahaman yang baik tentang al-Qur’an.

Dalam konteks ini, pelatihan yang berfokus pada penggunaan IPTEK dalam pembelajaran Qur’an menjadi sangat relevan dan penting. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada para ustadzah di TPA agar mampu merancang dan mengaplikasikan media pembelajaran yang lebih modern, termasuk media visual, audio, dan audio visual.

Pelatihan ini terdiri dari empat kali pertemuan, yang mencakup pembuatan media pembelajaran visual menggunakan power point, pembuatan media pembelajaran audio untuk membantu santri dalam menghafal al-Qur’an, pembuatan media audio visual menggunakan aplikasi Movavi Suite, dan sesi praktik mengajar langsung dengan pemanfaatan media yang telah dirancang sebelumnya. Dengan demikian, para ustadzah di TPA memiliki landasan yang kokoh untuk memaksimalkan teknologi dalam pembelajaran Qur’an.

Dampak positif dari pelatihan ini sangat terlihat. Para santri menjadi lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran yang didukung oleh media yang menarik. Farida Fardani Az-Zukhruf, salah seorang pengelola TPA Alternatif Karanglo mengamati perubahan positif ini dan mengungkapkan kegembiraannya. “Saya sangat senang melihat santri menjadi lebih aktif dan antusias ketika pembelajaran dibantu dengan media yang menarik,” tuturnya.

Sebagai langkah evaluasi keberhasilan pelatihan, para ustadzah TPA diberi tugas mandiri untuk membuat media pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam pembelajaran Qur’an di TPA. Tahap ini juga berfungsi sebagai sarana monitoring dan pendampingan untuk memastikan para ustadzah telah menguasai materi dan dapat mengaplikasikannya secara efektif.

Melihat keberhasilan ini, Farida berharap agar kegiatan semacam ini dapat berlanjut dan bahkan lebih menarik di masa depan. Ini adalah langkah yang tepat menuju pendidikan yang lebih baik, memanfaatkan IPTEK untuk membuka pintu kepada pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan menyenangkan. “Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini, ustadzah menjadi punya kemampuan lebih baik dalam membuat media belajar dengan memanfaatkan IPTEK,” ucapnya.

Dengan demikian, pemanfaatan IPTEK dalam pembelajaran Qur’an di TPA telah membawa perubahan positif. Tingkat antusiasme yang tinggi dari para ustadzah dan santri menjadi bukti keberhasilan program ini. Santri seperti Tika mengungkapkan kegembiraannya karena pembelajaran di TPA sekarang lebih menarik, dan mereka tidak lagi merasa bosan. Hal ini juga memperlihatkan bahwa pelatihan ini memiliki dampak positif yang signifikan.

Program ini melibatkan beberapa dosen seperti Tri Yaumil Falikah, Qaem Aulasyahied, dan Safika Maranti. Tidak hanya itu, program ini juga dihadiri oleh para ustadzah pengajar dan santri TPA, yang berjumlah sekitar 20 orang. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah salah satu hasil dari kerjasama yang telah berjalan sejak tahun 2021 antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan dengan TPA Alternatif Karanglo.

Hits: 10

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Author