GIRIMU.COM – Kegiatan Upgrading and Capacity Building Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Gresik pada Ahad (7/12/2025) di Hotel Khas Gresik, tidak hanya berfokus pada aspek manajerial, tetapi juga penegasan kembali landasan ideologis gerakan. Wakil Ketua PDM Gresik, Prof Dr Syamsul Shodiq, MPd, menyampaikan pesan yang mendalam dan mengingatkan para kader akan pentingnya memegang teguh trilogi gerakan: ilmu, amal, dan ikhlas.
Prof Syamsul membuka sambutannya dengan menekankan, bahwa menjadi Pemuda Muhammadiyah berarti menjadi subjek perubahan yang berlandaskan kecerdasan intelektual dan spiritual.
“Sebagai kader persyarikatan, modal utama kita adalah ilmu,” tegasnya.
Sementara ilmu, lanjutnya, harus menjadi fondasi setiap kebijakan dan langkah dakwah. Tanpa ilmu yang memadai, gerakan akan kehilangan arah dan relevansinya di lapangan, sehingga tidak membumi.
Selanjutnya, Guru Besar di Unesa ini menyambungkan ilmu dengan amal. Ilmu yang didapatkan, baik di bangku kuliah, pelatihan, maupun dalam diskusi organisasi, katanya, harus diwujudkan dalam aksi nyata yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.
“Ilmu yang tidak diamalkan hanya akan menjadi beban, bukan pencerahan. Pemuda Muhammadiyah harus terdepan dalam beramal, berkontribusi nyata, dan menyelesaikan problem sosial di tengah masyarakat Gresik,” tandasnya.
Namun, Prof Syamsul mengingatkan, bahwa kedua unsur tersebut—ilmu dan amal—tidak akan sempurna tanpa unsur ketiga, yaitu ikhlas. Pria asal Kediri ini menyoroti, bahwa dalam berorganisasi, godaan untuk mencari pujian atau imbalan sering muncul. Oleh karena itu, semua amal perbuatan harus ditujukan semata-mata karena Allah SWT semata. Keikhlasan akan menjaga marwah gerakan dan memastikan motivasi para kader tetap murni.
Lebih lanjut, dalam upaya memperkuat ruh gerakan, Prof Syamsul mengajak seluruh jajaran PDPM Gresik untuk kembali membuka dan mengimplementasikan Tujuh Falsafah KH Ahmad Dahlan. Falsafah dimaksud, merupakan pedoman utama dalam membangun Muhammadiyah dan harus dijadikan kompas bagi setiap program dan langkah yang diambil oleh Pemuda Muhammadiyah.
Di antara falsafah yang ditekankan adalah pentingnya membaca dan mengkaji Al-Quran secara mendalam bukan hanya tekstual, melainkan kontekstual; menjauhi sifat statis dan pasif dalam beramal; serta pentingnya keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Ajakan untuk kembali kepada falsafah pendiri Muhammadiyah ini diharapkan dapat menguatkan identitas Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang modern dan berkemajuan.
Kegiatan upgrading ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Gresik, M. Syahrul Munir dan narasumber ahli manajemen, Assoc Prof Dr Djoko Soelistyo, MM, CPHCM, CHRMP. Namun, pesan ideologis dari PDM ini menjadi penekanan utama dan memastikan, bahwa di tengah dinamika manajerial yang modern, semangat dan nilai-nilai dasar yang diwariskan oleh pendiri Muhammadiyah tetap menjadi ruh organisasi.
Dengan adanya penegasan ideologis ini, PDPM Gresik diharapkan tidak hanya menjadi organisasi yang unggul secara manajemen, tetapi juga kokoh secara spiritual dan ideologi, siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal ilmu yang mumpuni, amal yang nyata, dan keikhlasan yang mantab. (*)
Kontributor: Safiq Abdillah







