Puasa sebagai Sarana Meningkatkan Ketakwaan

Penulis: Nurkhan

wawasan10 Views
banner 468x60

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu dalam majelis ilmu ini.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang setia mengikuti ajaran beliau.

Pada hari yang ketiga di bulan ramadhan ini marilah sedikit kita merenung tentang Puasa sebagai Sarana Meningkatkan Ketakwaan.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat ini menjelaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan sarana untuk mencapai ketakwaan. Lalu, apa hubungan antara puasa dan ketakwaan?

Pertama, puasa melatih pengendalian diri.

Ketika berpuasa, kita menahan diri dari hal-hal yang halal seperti makan, minum, dan hubungan suami-istri di siang hari. Ini melatih kita untuk lebih mampu mengendalikan hawa nafsu dan godaan duniawi. Jika kita mampu menahan diri dari yang halal, tentu kita akan lebih mudah menahan diri dari yang haram.

Kedua, puasa meningkatkan kepekaan sosial.

Dengan merasakan lapar dan dahaga, kita menjadi lebih peka terhadap penderitaan orang lain, terutama mereka yang kurang beruntung.

Puasa mengajarkan kita untuk peduli, berbagi, dan meningkatkan rasa empati. Ini adalah salah satu bentuk ketakwaan, karena Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang peduli terhadap sesama.

Ketiga, puasa mendekatkan diri kepada Allah.

Puasa adalah ibadah yang unik karena hanya Allah yang tahu apakah kita benar-benar berpuasa atau tidak. Ini melatih keikhlasan dan kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi kita. Dengan demikian, puasa menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Sang Pencipta.

Keempat, puasa membersihkan hati dan pikiran.

Dengan mengurangi aktivitas duniawi seperti makan dan minum, kita memiliki lebih banyak waktu untuk beribadah, berzikir, dan merenungkan diri.

Puasa membantu kita membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti sombong, iri, dan dengki, sehingga hati kita menjadi lebih tenang dan siap menerima hidayah Allah.

Ketakwaan adalah tujuan utama dari puasa. Ketakwaan bukan hanya sekadar takut kepada Allah, tetapi juga mencakup kesadaran untuk selalu taat kepada-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan.

Jangan sampai puasa kita hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi hati dan pikiran kita tetap jauh dari Allah. Jadikan puasa sebagai sarana untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Author