Sampah Organik Jadi Inovasi Pupuk Kompos oleh Tim Magotnesia P2MW UM Bandung

BANDUNGMU.COM, Bandung — Dalam mengatasi volume sampah yang tinggi, Tim Magotnesia Program P2MW UM Bandung sukses menggelar launching produk Pupuk Kompos Magotnesia pada Selasa (29/8/2023).

Berlokasi di Kp Curug, Kec Banjaran, Kabupaten Bandung, hadir dalam acara yakni Ketua dan para dosen Prodi Bioteknologi UM Bandung, ketua RT 05, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Ketua Tim Magotnesia Nurhaifa Azzahra menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan Pupuk Kompos Magotnesia kepada warga.

“Kita ingin memperkenalkan produk pupuk kompos ini mulai dari cara pembuatannya hingga manfaat bagi tanaman,” ucap Nurhaifa.

Dirinya menginginkan agar warga sekitar dapat memanfaatkan pupuk kompos itu untuk memberikan nutrisi yang baik bagi tanaman.

”Pupuk ini cocok bagi warga yang sering menanam tanaman seperti sayuran,” tanggapnya.

Nurhaifa menjelaskan bahwa ide pupuk kompos berasal dari warga yang memproduksi sampah begitu banyak.

”Setiap warga disini khususnya para pedagang sering menghasilkan limbah dari sampah organik,” terang mahasiswa Bioteknologi itu.

Oleh karena itu, ia bersama kelompoknya membuat sebuah program bagi warga untuk menukarkan sampahnya dengan Pupuk Kompos Magotnesia.

“Warga bisa mendapatkan pupuk gratis dengan menukarkan sampahnya,” jelas Nurhaifa.

Maggot

Ia menjelaskan, Pupuk Kompos Magotnesia berasal dari sampah organik yang tereduksi oleh maggot.

”Biasanya 1kg Maggot akan mereduksi sampah organik sebanyak 2-5 kg,”

Menurut Nurhaifa, Maggot membutuhkan minimal satu hari untuk menghasilkan pupuk.

”Sisa-sisa sampah organik yang tidak dicerna oleh maggot inilah yang nantinya akan menjadi pupuk alami,” terangnya.

Ia berharap, adanya program Pupuk Kompos Magotnesia dapat mengatasi permasalahan limbah sampah yang ada.

”Tentunya dengan adanya program ini dapat mengurangi sampah organik di setiap rumah tanggap Kp Curug,” imbaunya.

P2MW

P2MW merupakan program pengembangan usaha bagi mahasiswa melalui dana pengembangan dan pembinaan dari Kemendikbud Ristek.

Adapun sebanyak 10 tim dari UM Bandung lolos seleksi penerimaan bantuan P2MW 2023.

Pada tahun ini, UM Bandung berhasil meraih pendanaan pada lima kategori di P2MW antara lain kategori budidaya, makanan dan minuman, manufaktur dan teknologi terapan, serta industri kreatif, seni budaya, dan pariwisata.***(FK)



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author