Santri Ponpes Muhammadiyah Kudus Digembleng Lewat Dauroh Tahsin – Muriamu.ID

Kudus, Muriamu.id – Allah SWT telah menjamin kemudahan bagi orang yang mempelajari dan menghafal Alquran. Seperti ditegaskan dalam firman-Nya, “Dan sesungguhnya, telah Kami mudahkan Alquran itu untuk menghafalnya maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS al-Qomar [54]: 17).

Dengan semangat tersebut, Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus menutup semester gasal 2022 / 2023 dengan mengkaji Tahsin Al Qur’an sehingga kegiatan dinamakan Dauroh Tahsin.

“Nantinya, diharapkan dapat mewujudkan para muhaffidz yang mampu menghafal dan membaca Alquran dengan benar sesuai dengan qoidah.” Jelas Direktur Ponpes Muhammadiyah Kudus, K.H. Nadhief, S.Pd.I saat ditanya tentang tujuan pelaksanaan dauroh.

Ketua Lazismu Kudus ini menyebutkan bahwa dauroh tahsin sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa cinta kepada al-qur’an dikalangan pemuda, untuk melahirkan kader Hafidz yang sholeh bagi dirinya dan masyarakat serta mencetak kader ulama yang faqih dalam ilmu, mulia dalam Akhlaq dan prima dalam prestasi.

Direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus K.H.Nadhief, S.Pd.I. dalam pembukaan Dauroh menyampaikan Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menjadi petunjuk bagi umatnya.

“Kitab suci Al-Qur’an ini yang juga menjadi mukjizat bagi Rasulullah sekaligus merupakan sumber hukum Islam yang pertama. Sehingga dalam membaca Al-Qur’an, ada adab-adab tilawah yang harus senantiasa diperhatikan oleh yang membacanya.” jelasnya.

“Salah satu adab tersebut adalah benar dan fasih dalam membaca al-qur’an. Benar dalam membaca al-qur’an berarti benar dalam pengucapan setiap huruf sesuai dengan kaidah tajwid. Maka itu santri harus memanfaatkan kegiatan Dauroh Tahsin ini dengan sebaik–baiknya.” Tambahnya.

Daurah Tahfidzul Qur’an merupakan program unggulan dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Kudus, sebanyak 467 santri dengan didampingi 25 muhafidz dan Muhafidzoh mereka mengkaji dan menghafal Alqur’an selama 6 hari. Adapun pelaksanaannya mulai tgl 13 sampai dengan 18 Desember 2022 dan di 3 tempat berbeda.

Teknisnya, santri dibagi dalam kelompok–kelompok halaqoh yang berjumlah 25 halaqoh, setiap halaqoh terdiri dari 17 sampai 20 santri. Santri putri di Ponpes putri Lemahgunung, santri putra MTs di Ponpes putra singocandi dan santri Putra MA di SMA Muhammadiyah Kudus.

Tiap halaqoh di dampingi satu muhafidz/ muhafidzoh untuk menyimak dan membetulkan bacaan santri. Adapun kitab sebagai pedoman yang digunakan dalam dauroh ini adalah Bimbingan Tahsin dan Tajwid Alqur’anul Karim Ustmani 3 untuk tingkat Tsanawiyan dan kitab Aljazariyah untuk tingkat Aliyah.

Selama daurah berlangsung, mereka diberikan motivasi setiap hari. Mereka hanya menghafal Alqur’an saja. motivasi bagi penghafal Alquran harus terus diberikan. Yang paling menyentuh bagi peserta daurah adalah motivasi bahwa mereka akan dikekalkan bersama Al qur’an. Bahwa merekalah yang menjadi penjaga Alquran. Dalam Al Qur’an, Allah Swt berfirman : “Dan Bacalah (Al Qur’an) itu dengan tartil” (QS. Al Muzammil ayat 4), Pentingnya membaca Al Qur’an dengan tartil dan benar sesuai makharijul huruf dan hukum bacaan tajwid nya, agar terhindar dari kesalahan fatal yang bisa merubah arti dan makna Al Qur’an adalah merupakan sebuah perintah yang Allah bebankan kepada setiap muslim. Bahkan Allah tak segan memberikan ganjaran pahala yakni 10 pahala bagi tiap huruf yang dibaca dengan tartil. Bayangkan saja jika tiap hari kita membaca Al Qur’an sebanyak 1 juz dengan tartil, berapa pahala yang kita akan dapatkan? Tinggal dikalikan saja dengan 10.

Inilah motivasi – motivasi yang diberikan kepada santri peserta dauroh . InsyaAllah kegiatan dauroh menjadi agenda yang dinanti santri dan menjadi program unggulan yang diimpikan wali santri.

Redaktur: Sam

sumber berita ini dari muriamu.id

Author