Girimu.com — Selain di Yayasan Budi Mulia Dua Pandeansari Yogyakarta, pekan lalu Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI), Manyar, juga melaksanakan studi tiru di SD Unggulan Aisyiyah (SDUA) Bantul.
Ketua Majelis Dikdasmen PNF PRM PPI, Ir Hon Jaelani, pada Ahad (20/10/2024) mengatakan, tujuan studi tiru ini untuk mengetahui manajemen operasional Majelis PAUD Dasmen PDA Bantul, pengelolaan keuangan, pengelolaan SDM, kontrol kualitas pendidikan, strategi marketing sekolah, pemanfaatan ICT untuk kontrol pengelolaan sekolah, dan sistem penggajian dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
Sementara Kepala SDUA Bantul, Suwardi, MPd, mengatakan, SDUA Bantul didirikan pada 22 Juni 2006 oleh PDA Bantul. Awal berdirinya, sekolah itu hanya memiliki6 guru dengan jumlah siswa 34 siswa. Saat ini jumlah siswa ada 716 siswa dengan 24 rombel. Sedangkan guru dan tenaga kependidikannya sebanyak 78 orang.
Suwardi mengatakan, capaian SDUA Bantul di antaranya, memiliki capaian akreditasi A, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Sekolah Penggerak, akreditasi perpustakaan A, Sekolah Berbasis Budaya, dan minimal 100 prestasi per tahun.
“SDUA Bantul mem-branding sekolah sebagai Sekolah Islam Multitalenta. Sekolah Islam yang siap mengembangkan bakat dan minat anak,” ujarnya.
Sementara implementasi manajemen SDUA Bantul, menurut Suwardi, ada 8 pilar, yaitu manajemen lembaga, manajemen SDM, manajemen keuangan, manajemen informasi, manajemen kesiswaan, manajemen keunggulan, manajemen sarpras, dan manajemen kurikulum.
“Terkait manajemen lembaga, ada pembinaan, pendampingan, monitoring dan evaluasi dari Majelis Paud Dasmen PDA dan Badan Pengurus Harian. Kami rutin memberikan laporan kepada BPH setiap bulan”, tuturnya.
Suwardi menjelaskan, manajemen SDM terkait rekrutmen guru dan tenaga kependidikan, pembekalan, pembinaan rutin, kesejahteraan, dan aturan kepegawaian. Manajemen kurikulum dengan mengelaborasi kurikulum nasional, kurikulum ismuba, dan kurikulum muatan lokal sekolah. Manajemen peserta didik mengelola PPDB, asesmen diagnostik, pembinaan bakat, dan penanaman karakter.
“Manajemen keuangan terpusat di majelis, transaksi online, dan bekerja sama dengan Bank Persyarikatan. Manajemen sarpras membawahkan kaur sarpas, dan staf sarpras. Sedangkan manajemen informasi membantu memudahkan akses sekolah melalui medsos. Beberapa calon wali murid yang menyekolahkan ke SDUA Bantul karena mendapatkan info dari website sekolah,” tambahnya.
Dijelaskan, manajemen keunggulan untuk mengelola keunggulan komparatif yang meliputi program tahfidz, program bilingual, dan program tuntas iqro’ dan tahsin al Qur’an. Juga mengelola keunggulan kompetitif, yakni berprestasi bidang akademik maupun non-akademik.
SDUA Bantul juga memiliki unit usaha sekolah, yaitu transportasi SDUA Trans, toko sekolah SDUA Mart, dan SDUA Catering. (*)
Kontributor: M. Fadloli Aziz