Semarak Malam Legian

banner 468x60

Puisi Suhartoko

Anak muda ….

Kupahatkan kesejukan di wajah kalian, di malam yang tak pernah letih

Oleh gempita musik cadas yang menghentak di sudut jantungmu

Oleh sergapan tarian wanita-wanita binal

yang nyaris telanjang dan mengendap-ngendap di kelopak mata 

Oleh sengatan alkohol yang menguap dari goa mulut yang terus menganga

Sekali lagi,

kupahatkan kesejukan di wajah kalian, di malam yang tak pernah letih 

Bukan gundukan pasir putih di batas pantai ini

yang berdiri rapuh oleh sapuan ombak yang pasang

Meski tak pernah kutahu siapa kalian

Meski tak pernah kukenal siapa ibu-bapak kalian

Meski tak pernah kutahu di bumi mana asal kalian berpijak

Seperti malam mini,

di sepanjang jalan yang menjadi saksi tercerabutnya nyawa dari raga yang murka

Bukan satu atau dua

Bukan sepuluh atau dua puluh

Bukan lima puluh, tujuh puluh, atau sembiilan puluh

Bukan …bukan itu

Jumlahnya jauh lebih dari itu

Tidak kurang 201 jiwa melayang sia-sia

Oleh dahsyatnya ledakan bom yang serakah

Di semarak pesta pora: Sari Club dan Paddy Pub yang tak pernah tidur

Kini,

Setelah mereka terjajar dalam monumen kelam: Ground Zero

Masihkah pesta pora semarak angkara terus bersemayam

Di jiwa dan raga yang nyaris tak mengenal Tuhan?

Anak muda …

Kupahatkan kembali kesejukan di wajah kalian, di malam yang tak pernah letih

Dalam balutan peradaban seperti aku punya (*)

Denpasar-Surabaya, Desember 2012

Author

Berita Yang lain