Malang, InfoMu.co – Sepakbola Indonesia Berduka. Liga 1 yang mempertandingkan Arema FC dan Persebaya Ahad ( 1/10) rusuh. Pertandingan yang dimenangkan Pesebaya itu kemudian berakhir rusuh setelah wasit meniupkan pluit berakhirnya pertandingan. Kerusuhan tidak bisa dibendung pihak keamanan. Kemudian diketahui ada 127 yang meninggal dunia, 2 diantaranya adalah polisi. Laporan lain, ada 180 penonton yang luka-luka.
Stadion Kanjuruhan rusak. Mulai dari fasilitas stadion, ada 13 mobil yang rusak ( 10 diantaranya mobil dinas Polisi).
Menurut laporan, stadion berisi penonton sekitar 40 ribu mengalami kemelut setelah pihak keamanan melakukan uopaya penertiban dengan penyemprotan gas air mata. Penonton kukcarkacir ingin menyelamatkan diri dari kerusahan sementara pintu stadion yang berjumlah 10 buah tidak bisa menampung besarnya arus penonton yang berlarian dan keluar. Di sinilah kemudian terjadi kraudit di stadion dan menewaskan 127 orang dan 180 lainnya luka-luka ( diopname) di beberapa rumah sakit di Malang.
Masih laporan dari stadion Kanjuruhan Malang, tercatat ada 34 orang yang telah di dalam stadion dan sisa lainnya tewas setelah dilakukan pertolong di rumah sakit.
“Sebenarnya pertandingan berlangsung baik hingga akhir. Namun karena supporter Arema FC kecewa atas kekalahan 2-3 dari Persebaya merasa kesal kemudian menunjukkan reaksi gaduh. Polisi coba mengamankan dengan penembangan gas air mata, tapi penonton kemudian panik,” kata polisi.
Derby Klub Jawa Timur ( Arema vs Persebaya) ini memang selalu menjadi tontonan menarik. Bila dua klub ini bertemu baik di Malang atau Surabaya selalu menjadikan stadion penuh sesak.
Akibat kerusahan yang menewaskan 127 suporter itu, PSSI kemudian menghentikan guliran Liga 1 selama sepekan. (Syaifulh)