SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik Loloskan 45 Siswanya di Jalur SNBT 2025, Bukti Pendidikan Swasta Makin Kompetitif

Berita Sekolah78 Dilihat
banner 468x60

Girimu.com — Stereotip, bahwa sekolah negeri menjadi pilihan utama untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) nampaknya mulai bergeser. Tahun ini, SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) mencatatkan rekor baru: 45 siswanya sukses lolos ke PTN melalui jalur SNBT 2025.

Pencapaian ini menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah swasta dengan jumlah lulusan terbanyak lolos SNBT di Kabupaten Gresik. Hal ini membuktikan, bahwa lembaga pendidikan swasta pun memiliki daya saing tinggi dalam melahirkan lulusan yang siap bersaing di tingkat nasional. Menurut Kepala SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik, Ulyatun Nikmah, MPd, pencapaian ini merupakan hasil dari kolaborasi semua pihak di sekolah.

Alhamdulillah, ini prestasi yang patut disyukuri. Jumlah siswa yang lolos UTBK meningkat dari tahun sebelumnya. Kami percaya setiap anak punya potensi besar, tinggal bagaimana sekolah membentuk ekosistem yang mendukung penuh tumbuhnya potensi itu,” ujarnya, Sabtu (31/5/2025).

Tidak hanya dari sisi akademik, sekolah ini juga memperkuat pendampingan mental dan pemetaan potensi siswa melalui unit Bimbingan dan Konseling. Andina Ayu Talitasari, SPsi, Koordinator BK, menyebut, bahwa konseling karier dan pendampingan personal adalah kunci utama dalam meraih sukses.

“Kami membimbing siswa sejak awal untuk memahami minat, bakat, hingga strategi memilih jurusan dan kampus. Di masa persiapan SNBT, peran kami menjadi tempat diskusi dan penguat mental siswa,” jelas Andina.

Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Anis Shofatun, SSi, MPd, menambahkan, desain pembelajaran di sekolah ini sudah diarahkan untuk mendukung target kelulusan ke PTN. Program intensif latihan soal, pendalaman materi, serta try out nasional menjadi bagian dari sistem akademik yang berjalan.

Namun angka statistik tak akan cukup menggambarkan perjuangan para siswa. Salah satu cerita datang dari Jasmine Izzati Khairunnisa, yang diterima di Jurusan Psikologi Universitas Negeri Malang.

“Saya sempat tidak lolos jalur SNBP, dan itu jadi titik balik saya untuk lebih serius belajar. Saya latihan soal setiap hari, ikut kelas tambahan, dan banyak berdoa. Dukungan guru, BK, dan orang tua sangat berarti buat saya,” cerita Jasmine.

Dyah Laras Solechati, yang berhasil masuk ke Jurusan Agroekoteknologi Universitas Diponegoro, membagikan kunci keberhasilannya dengan sederhana, namun hasilnya moncer.

“Saya menjaga ritme belajar dengan konsisten latihan soal setiap hari. Tapi yang tidak kalah penting, saya selalu menjaga hubungan yang baik secara mental dengan orang tua dan guru. Itu membuat saya merasa tenang dan didukung sepenuhnya,” tutur Dyah. (*)

Kontributor: Dina Hanif Mufidah

Author