GIRImu.com — Kelas tahfidz menjadi salah satu program unggulan SMP Muhammadiyah 4 Kebomas (Spemupat) Gresik. Menariknya, secara rutin –sebulan sekali– kelas ini melakukan sholat tahajud berjamaah, juga muraja’ah dan tahsin, serta sholat Subuh secara berjamaah.
Seperti dilakukan Jumat (4/2/2022) hingga Sabtu dini hari (5/2/2022), sebanyak 31 siswa peserta kelas tahfidz, didampingi guru pembina, melakukan beberapa agenda rutinnya. Diawali sholat Isyak secara berjamaah di masjid pada Jumat malam, peserta lalu melakukan muraja’ah sesuai capaian hafalan masing-masing dan tahsin. Setelah beristirahat (tidur) sekitar 3 jam, mereka lalu sholat tahajud berjamaah hingga Subuh berjamaah.
Setelah sholat Subuh secara berjamaah, peserta masih harus menjalani program terakhir, yakni muraja’ah kembali dan tahsin. Tahapan terakhir ini mereka jalani hingga Sabtu (5/2/2022) pukul 06.15 WIB. Seusai muraja’ah dan tahsin lanjutan ini, mereka kembali ke rumah masing-masing.
Hujan yang cukup deras tidak menghalangi siswa untuk muraja’ah dan tahsin bersama di masjid At Taqwa Giri yanag berada dalkam satu komplek dengan Spemupat. Kegiatan yang dipimpin oleh Ustad Dimas Asshidiqi ini berlangsung sangat hikmat. Semua siswa melantunkan ayat-ayat suci dengan sangat merdu. Dengan metode tajdied, lantunan surat dalam Al Quran terdengar lebih syahdu ditambah suasana hujan dan hawa dingin yang mengiringi, membuat suasana serasa di Masjidil Haram.
Ustdad. Dimas selaku pembina kelas Tahfidz mengatakan, kegiatan ini insya Allah akan diadakan secara berkala dengan tujuan melatih siswa untuk bertahajud, melancarkan bacaan siswa sekaligus hafalan Al Qur’an. Diharapkan, program ini tak ubahnya dengan menyemai bibit ilahiyah yang akan melahirkan generasi Qurani yang memiliki kemampuan menghafal (tahfidz) yang andal. Target kelas Tahfidz adalah siswas mampu menghafal Al Quran minimal 2 juz.
Sementara Waka Ismuba, Ustadzah Farida menambahan, program itu tidak hanya melatih siswa untuk shalat Tahajud, khusus siswa putra juga akan dibiasakan untuk menjadi imam shalat dan muadzin. Dalam pembiasaan shalat tahajud, yang menjadi imam adalah M. Yusuf, siswa kelas 9. Suaranya yang merdu dalam membaca surat-surat Al Qur’an, Yusuf mampu memimpin shalat dengan khusuk.
“Alhamdulillah, anak saya sekarang sudah bisa mengaji dengan baik. Hafalannya juga sudah ada peningkatan,” ujar Ny. Yuli, orang tua dari Fachri, salah satu peserta kelas tahfidz.
Antusias tidak hanya datang dari wali murid, para siswa pun juga sangat senang dengan kegiatan ini. “Akhirnya sekarang kami terbiasa mengaji dengan metode tajdied. Jadi adem di hati,” ujar Safhirah salah satu peserta. (nov)
Kontributor: Pristy Novida