Sumatif Tengah Semester, SD Almadany Gelar Pekan Eksperiential Learning 

GIRIMU.COM — SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas, Gresik menggelar Pekan Eksperiential Learning, Senin-Jumat (29/9/2025-3/10/2025). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengisi kegiatan Sumatif Tengah Semester (STS) ganjil.

Kepala SD Almadany, Lilik Isnawati SPd,MPd, menyampaikan, kegiatan ini sejalan dengan konsep sekolah alam yang dikelolanya.

Alhamdulillah sudah dua tahun berjalan model STS semacam ini, dan wali murid begitu mendukung,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Lilik menambahkan, bentuk evaluasi semacam ini akan semakin menunjukkan pengalaman belajar siswa. Setiap mata pelajaran, ungkapnya, akan menunjukkan tantangan berupa praktik yang akan merangsang minat belajar anak dan pada gilirannya memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan.

Eksperiential Learning Al-Islam
Seperti terlihat Kamis (2/10/2025), guru Ismuba Samsudin, SPd, dibantu siswa kelas VI menyiapkan bangku kursi untuk eksperiential learning Al-Islam.

Nampak kelompok 1 sudah bersiap untuk diberikan tantangan praktik sholat berjamaah dua rakyat dengan bacaan surat QS Al-Infithor dan At-Takwir. Kelompok demi kelompok selesai melakukan tantangan yang diberikan.

Eksperiential Learning IPAS
Berganti muatan pelajaran IPAS, guru pembimbingnya, Shinta Lailatul Rizka, SPd telah menyiapkan tantangan membuat dan mempresentasikan mind map enam benua di dunia.

Pemilihan benua melalui undian tiap kelompok. Masing-masing kelompok benua melengkapi potongan kertas atau ornamen dari karakteristik benua yang menjadi tugasnya. Sesudahnya, tiap kelompok bergantian mempresentasikan mind map tiap benua.

Eksperiential Learning Matematika
Pada muatan pelajaran Matematika, siswa diberi tantangan siswa untuk mengurai bangun ruang. Dari gambar bangun ruang gabungan, siswa bereksplorasi untuk menghitung jumlah bangun pembentuk bangun gabungan yang dipilih siswa dari kartu undian. Kartu undiannya berjumlah gambar yang telah disiapkan.

Seusai mengurai bangun ruang, siswa diminta mengonstruksi bangun rumah gabungan. Dari beberapa bentuk bangun ruang yang dibawa siswa. Ada kotak sabun, pasta gigi, juga susu bubuk. Siswa diminta membentuk bangun sesuai gambar bangun gabungan yang dipilihnya. Dan, jadilah beberapa bangun gabungan yang estetik dan luar biasa.

Eksperiential Learning Bahasa Indonesia
Siswa diberikan tantangan melakukan wawancara dengan tokoh masyarakat di perumahan atau sekitar rumahnya. Ada yang datang dan melakukan wawancara dengan RT, RW, kepala desa maupun pimpinan persyarikatan. Setelahnya siswa diminta mempresentasikan laporan hasil wawancara yang telah dilakukan.

Eksperiential Learning Seni Budaya
Pada muatan pelajaran Seni Budaya, siswa diminta membuat replika rumah idaman dari bahan bekas. Puluhan replika rumah pun dibuat. Ada yang sederhana 1 lantai, 2 lantai hingga 3 lantai. Fasilitas pendukung rumahpun dibuat, mulai kolam renang, rooftop, mobil, taman, genset dan lampu lucu.

Eksperiential Learning Pendidikan Pancasila
Melalui kertas undian, siswa memilih lingkup ruang penerapan normal. Ada keluarga, lingkungan desa, sekolah maupun negara. Siswa juga memilih norma sosial yang nanti akan menjadi pertanyaan yang harus dijawabnya.

Seperti Irish Qoirina PM, yang mendapat undian lingkup keluarga dan norma kesopanan. Guru pendamping kemudian menanyakan apa contoh norma kesopanan di lingkup keluarga. Irish kemudian menjawab:

“Seluruh anggota keluarga perlu menggunakan kata-kata yang baik dan menghindari penggunaan kata-kata kasar dalam berinteraksi satu sama lain. Saling mengucapkan salam saat hendak bepergian atau pulang ke rumah. Tak sungkan untuk berbagi apa pun kepada sesama saudara dan anggota keluarga yang lain”

Saat ditanya apa yang akan dilakukan untuk menegakkan norma kesopanan di lingkup keluarga, ia dengan lugas menjawab: menghargai orang lain, menghargai hak orang lain, menghargai waktu orang lain, menghargai privasi orang lain, menghargai norma dan aturan dan menghormati orang tua. (*)

Kontributor: Mahfudz Efendi

Author