Girimu.com Cuaca dingin hingga menusuk tulang dirasakan oleh peserta Baitul Arqom yang berlokasi di hotel Vanda Trawas. Belum genap pukul 03.00 WIB namun sebagian orang telah memenuhi musholla untuk melaksanakan salat qiyamul lail.
Ada 4 barisan / shaaf salat yang dipimpin (di imami) oleh Shohifa, salah satu peserta dari PRA Melirang.
Secara harfiah, qiyamul lail berarti “bangun di malam hari”. Dalam konteks ibadah, qiyamul lail berarti shalat malam, seperti shalat tahajud, salat tarawih, dan salat witir. Keutamaan qiyamul lail sangat banyak, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Shalat yang dilaksakan sebanyak 8 rakaat dengan tambahan witir 3 rakaat tersebut berjalan dengan baik. Hingga di akhir rakaat witir imam shalat meminta waktu dan menyampaikan permohonan maafnya.
“Maaf ya ibu-ibu jika dalam pelaksanaan shalat qiyamul lail tadi banyak kekurangan didalamnya entah itu bacaan shalat atau surat-surat. Jika ibu-ibu mencari kekurangan dalam diri saya maka akan banyak sekali terdapat kekurangan didalamnya, namun jika ingin menemukan kelebihan didalam diri saya ibu-ibu tidak akan menemukan itu didalamnya. Jadi saya mohon jangan lihat kekurangan saya namun lihatlah keberanian saya ketika mengimami panjenengan semua.
Pada kontributor girimu.com Shohifah yang juga menjabat sebagai ketua PRA Melirang periode 2022-2027 menyampaikan bahwa “ada rasa haru saat menjadi imam bagi ibu-ibu peserta baitul arqom PCA Bungah segitu banyaknya apalagi pada saat qiyamul lail, tentu sangat berbeda yang dirasakan kondisinya ketika kita menjadi imam salat dhuhur”. Ucapnya sambil mengusap air mata.
Dan diakhir shalat, ketua PC Aisyiyah Kec Bungah Suhartatis yang ikut menjadi makmum menyampaikan bahwa shalat berjamaah itu saling menyempurnakan, jadi jika imamnya ada kekurangan maka tugas makmum adalah menyempurnakannya. Jadi kami sampaikan terimakasih kepada ibu Shohifa yang telah bersedia menjadi imam shalat bagi ibu-ibu semua peserta baitul arqom.”