Tata Cara Salat Istisqa Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

BANDUNGMU.COM — Salat istisqa dilaksanakan karena merupakan salah satu bentuk doa dan tindakan spiritual dalam Islam yang dilakukan untuk memohon hujan dari Allah SWT.

Penyelenggaraan salat istisqa biasanya terkait dengan kondisi cuaca yang ekstrem, seperti kekeringan yang berkepanjangan atau musim kemarau yang parah.

Berikut tata cara salat istisqa berdasarkan fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah.

1. Persiapan sebelum salat istisqa

Sebelum pelaksanaan salat istisqa, masyarakat diharapkan untuk memperbanyak taubat, memohon ampun, dan melakukan amal salieh di hari-hari menjelang pelaksanaan salat istisqa, seperti berpuasa sunah, berzikir, dan bersedekah.

2. Pakaian sederhana

Saat melaksanakan salat istisqa, diharapkan mengenakan pakaian yang sederhana tanpa hiasan seperti pada salat Id.

3. Penyelenggaraan pada hari Jumat

Pada hari Jumat, khatib Jumat memanjatkan doa istisqa di akhir khutbah Jumat. Selama doa ini, para jamaah dan khatib Jumat mengangkat tangan lebih tinggi dari biasanya.

4. Pelaksanaan pada hari Sabtu/Ahad

Jika hujan belum turun setelah doa Istisqa’ pada Jumat, maka pada pagi hari Sabtu atau Ahad setelah matahari terbit (syurūq), salat istisqa diadakan secara khusus. Salat ini dapat dilakukan di tanah lapang/area terbuka atau di dalam masjid.

5. Salat istisqa dilakukan

Imam memimpin salat istisqa sebanyak dua rakaat dengan pembacaan yang jelas (jahr). Tidak ada azan dan ikamah. Tidak ada takbīrāt zawāid seperti dalam salat ‘idain, hanya seperti pelaksanaan salat Jumat.

6. Khutbah pendek

Setelah salat, imam memberikan khutbah singkat di atas mimbar. Khutbah ini dapat diberikan sebelum atau setelah salat istisqa.

Selama khutbah, imam memperbanyak istigfar (memohon ampun) di sela-sela khutbahnya.

7. Doa bersama

Di akhir khutbah, imam dan jamaah mengangkat tangan tinggi-tinggi dan berdoa bersama. Salah satu contoh doa yang dapat dibaca adalah doa yang mencakup permohonan hujan dan rahmat Allah SWT.

Misalnya doa di bawah ini:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ.

اللَّهُمَّ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. أَنْتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ. أُنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِيْنٍ.

اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ. اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْتًا مَرِيْئًا طَبَقًا مَرِيعًا غَدَقًا عَاجِلًا غَيْرَ رَائِثٍ.

8. Perubahan pakaian

Setelah doa bersama, imam dan jamaah membalikkan bagian luar sorban/selendang mereka menjadi bagian dalam.

Bagian sorban/selendang yang kanan dipindahkan ke kiri. Setelah itu, semua mengusapkan kedua tangan di wajah.

9. Penutup salat

Imam turun dari mimbar dan kembali menghadap jamaah.

Dengan mengikuti tata cara ini, masyarakat dapat menjalankan salat istisqa dengan mudah dan berharap atas pertolongan dari Allah SWT untuk mengatasi cuaca ekstrem atau kekeringan yang mereka alami.

Salat istisqa adalah bentuk doa dan tindakan spiritual yang menunjukkan ketergantungan manusia kepada Allah SWT dalam menghadapi musibah cuaca yang ekstrem.

____

Sumber: muhammadiyah.or.

Editor: FA



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author