TKA di SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Tegaskan Pentingnya Suasana Jujur dan Gembira

GIRIMU.COM — Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) disambut dengan penuh semangat dan optimisme. Suasana ceria nampak di ruang ujian, bahkan sebelum masuk ruangan anak- anak terlihat ceria, jauh dari kesan tegang dan menegangkan seperti yang dulu kerap terjadi pada masa Ujian Nasional (UN).

Dahulu UN suasananya mencekam, ada tulisan “HARAP TENANG ADA UJIAN” di tiap pintu ruang kelas, pengawas yang lalu lalang, naskah soal dikawal polisi, dan seterusnya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam sebuah wawancara dengan awak media menegaskan, bahwa TKA bukan sekadar menggantikan “hantu” Ujian Nasional. Menurutnya, tes ini memiliki tujuan yang jauh lebih bermakna: membentuk karakter jujur, menumbuhkan rasa percaya diri, dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

“TKA bukan lagi sumber ketakutan seperti masa UN, melainkan sarana membentuk karakter, menumbuhkan kepercayaan diri, serta meningkatkan motivasi belajar gembira dan berkesadaran,” ujar Mu’ti.

Mu’ti juga menekankan agar pelaksanaan TKA dilakukan dalam suasana yang jujur dan gembira, tanpa tekanan psikologis. Ia menegaskan, tak perlu lagi ada tulisan “Harap Tenang Ada Ujian” atau pengawas yang lalu lalang dengan wajah tegang seperti masa lalu.

Di Gresik, semangat itu nampak jelas di lingkungan SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Sekolah yang dikenal dengan slogan Sekolah Inovatif Islami ini menggelar TKA bagi siswanya dengan pendekatan yang lebih humanis dan menyenangkan.

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Nurul Ilmiyah, SPd, mengatakan, bahwa pihaknya berkomitmen penuh menjalankan arahan Mendikdasmen dengan menciptakan suasana kondusif dan berintegritas.

“Kami ingin anak-anak menjalani TKA dengan hati yang tenang. Tidak ada tekanan, tidak ada rasa takut. Justru kami dorong mereka untuk jujur dan percaya diri,” ujar Bu Il, panggilan akrabnya.

Ia menambahkan, meskipun TKA tidak menjadi penentu kelulusan, tes ini penting untuk mengukur standar kompetensi nasional sekaligus menumbuhkan semangat belajar siswa.
Salah satu peserta TKA, Jihan, mengaku senang mengikuti ujian yang suasananya lebih santai.

“Rasanya beda banget sama ujian-ujian sebelumnya. Lebih tenang, nggak ada tekanan. Guru-gurunya juga support banget, dan tentu pengawas dari sekolah lain juga ramah- ramah dan tidak menakutkan sebagaimana cerita UN dahulu” kata Jihan sambil tersenyum.

TKA yang mulai digelar pada awal November ini menjadi babak baru dalam sistem evaluasi pendidikan nasional. Selain mengukur kemampuan akademik, TKA juga berfokus pada pembentukan karakter dan motivasi belajar yang holistik.

Dengan semangat jujur dan gembira yang digaungkan, pelaksanaan TKA di Smamsatu Gresik menjadi contoh bagaimana evaluasi pendidikan bisa berjalan serius tapi tetap menyenangkan selaras dengan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan yang dipegang teguh sekolah ini. (*)

Kontributor: M. Islahuddin

Author