Ulama dan Tokoh Masyarakat Gresik Kompak Jaga Kondusivitas Kota Wali

banner 468x60

GIRIMU.COM — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, melalui Komisi Ukhwah dan Hubungan Antar Lembaga menggelar Ngopi Bareng Ulama dan Tokoh Masyarakat dengan tema “Merawat Ukhwah, Merajut Kebersamaan agar Gresik Tetap Kondusif”.

Acara ini berlangsung di Kantor MUI Gresik, Selasa (2/9/2025), sebagai respon atas situasi terkini di masyarakat dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia, yakni maraknya aksi demonyang mengarah pada tindak anarkis.

Ketua Umum MUI Gresik, KH Ainur Rofiq Thoyyib, menyampaikan, kegiatan ini digelar dengan suasana santai namun serius, dengan misi menjaga keharmonisan dan persatuan di Gresik.

“MUI punya tugas himayatuddin (menjaga agama), himayatud daulah (menjaga negara), dan himayatul ummat (menjaga umat). Kita semua punya tanggung jawab menjaga kesatuan bangsa dan negara, karena ini menyangkut nasib umat kedepannya,” kata Kiai Rofiq.

Lebih lanjut, Ketua Umum MUI Gresik juga menyampaikan, menciptakan situasi yang kondusif merupakan panggilan nurani semua pihak. Karena itu, ia mengharap kebersamaan antar-Ormas Islam, demi kemaslahatan masyarakat Gresik.

Ayuk yaopo carane Gresik iki tetep sejuk lan damai,” pungkas Kiai Rofiq.

Ketua PCNU Gresik, KH Mulyadi, menekankan pentingnya komunikasi antarelemen bangsa.

“Kita semua merasa gundah, tetapi alhamdulillah komunikasi kita dengan Forkopimda dan masyarakat terus terjalin, sehingga Gresik tetap kondusif. Kebersamaan adalah impian kita, sementara perpecahan dibenci semua umat,” ungkapnya.

Sementara Ketua PD Muhammadiyah Gresik, KH M. Thoha Ma’sum, juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi bangsa belakangan ini. Menurutnya, ulama dan tokoh masyarakat harus turun tangan mendampingi dan memberikan contoh kepada warga agar tetap tenang dan tenteram.

“Beberapa hari ini kita merasa prihatin. Tugas kita adalah merawat, mendampingi, dan mengedukasi warga agar kondisinya tetap bisa tenang,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD LDII Gresik, KH Abdul Muis Zuhry, mengingatkan bahaya era digital yang dipenuhi hoaks dan fenomena post-truth.

“Fenomena ini bisa menggiring kebencian dan menimbulkan kehancuran. Karena itu, yang bisa membentengi masyarakat hanyalah persatuan para ulama, sebagaimana semangat resolusi jihad KH Hasyim Asy’ari,” jelasnya.

Turut hadir dalam silaturahmi ini, jajaran Dewan Pertimbangan MUI Gresik, di antaranya KH Mashuri Abdurrahim, KH Nur Muhammad, juga KH Moh. Chusnan Ali, yang juga dai Kamtibmas Polda Jatim. Hadir pula Sekretaris Umum Makmun, MAg, KH Sururi, SAg, MM (Ketua Bidang Ukhwah), Drs Nur Fakih (Ketua Bidang Dakwah), Drs Imam Chanafi (Ketua Komisi Ukhwah), dan KH Ahmad Hishol Mutaqin (Sekretaris Komisi Ukhwah).

Acara Ngopi Bareng Ulama dan Tokoh Masyarakat ini meneguhkan semangat kebersamaan ormas Islam di Gresik untuk menjaga persatuan, merawat ukhwah, serta memastikan daerah tetap aman, damai, dan kondusif. (red)

Author