Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian serius dalam Workshop Air Bersih, Sanitasi, dan Stunting yang digelar oleh Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB), Majelis Tabligh dan Ketarjihan, serta Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur. Acara ini bekerja sama dengan USAID IUWASH Tangguh dan berlangsung di Gedung Muhammadiyah Jawa Timur pada Kamis dan Jumat (21-22 November 2024).
Workshop ini dihadiri oleh perwakilan LLHPB, Majelis Tabligh dan Ketarjihan, serta Majelis Kesehatan dari PWA Jawa Timur, bersama 10 Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dari berbagai wilayah, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, hingga Bojonegoro.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua PWA Jawa Timur, Farida Muwafiq, menekankan pentingnya kesadaran umat terhadap pengelolaan air dan sanitasi yang sesuai tuntunan agama. “Lima belas abad lalu, Rasulullah mengajarkan pengelolaan air yang hemat dan menjaga kesuciannya. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’ ayat 30 dijelaskan bahwa air adalah sumber kehidupan. Kita harus menjaga air sebagai anugerah Allah dengan tidak berlebihan dalam penggunaannya,” ujarnya.
Farida juga mengapresiasi langkah Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam isu lingkungan, termasuk penerbitan Fiqh Air pada 2014 dan Fiqh Kebencanaan pada 2015. Ia mengajak peserta untuk mengembangkan materi yang diperoleh ke daerah masing-masing.
Dalam sesi lainnya, Nelly Asnifati dari LLHPB PWA Jatim memaparkan tentang peran perempuan dalam kesehatan lingkungan melalui peningkatan akses air minum dan sanitasi aman. Ia menyebut workshop ini sebagai kelanjutan dari webinar sebelumnya yang telah diikuti oleh hampir 200 peserta. “Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta dapat memahami pentingnya sanitasi dan air bersih untuk membangun perilaku higienis masyarakat,” jelasnya.
Sesi yang tak kalah menarik dipandu oleh Arief Riyadi, yang membahas pengolahan sanitasi aman. Para peserta berbagi pengalaman tentang tantangan sanitasi di daerah mereka, terutama terkait pengelolaan limbah manusia yang belum memadai.
Achmad Dardiri dari USAID IUWASH Tangguh memaparkan pendekatan partisipatif dalam peningkatan akses air minum dan sanitasi. “Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang pentingnya air bersih dan sanitasi aman, serta menyusun langkah-langkah tindak lanjut untuk diterapkan di daerah masing-masing,” ungkap Achmad.
Workshop ini ditutup dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang akan diimplementasikan di masing-masing daerah, diakhiri dengan doa untuk keselamatan negeri.
Kontributor: Dwi Purwati – Majelis Tabligh dan Ketarjihan PWA Jatim