Girimu.com – MTs Muhammadiyah 1 (Mutu) Dukun mengadakan kegiatan parenting bagi seluruh siswa dan wali siswa di Gedung Dakwah Muhammadiyah Dukun pada hari ini (26/11/2024).
Kegiatan yang bertajuk Pendampingan Tepat, Gen Z Hebat ini diikuti oleh 106 siswa dari kelas 7 hingga kelas 9. Setiap siswa ditempatkan bersebelahan dengan wali mereka masing-masing dengan tujuan memudahkan penyampaian dan pemahaman materi yang disampaikan.
Menghadirkan Wiwit Rahmya Rosintan MPSi, guru bimbingan konseling (BK) SMA Muhammadiyah 1 Gresik sebagai pemateri, kegiatan ini diharapkan mampu mengedukasi para wali siswa dalam pola asuh terhadap anaknya, agar tidak ada kesalahan yang nantinya berdampak pada perkembangan karakter maupun kecerdasan anak.
Ilham SPd selaku kepala MTs Mutu mengungkapkan bahwa aset berharga bagi sebuah sekolah adalah siswa. Oleh karena itu, penting bekerja sama dengan wali siswa untuk membentuk karakter positif dalam diri setiap anak, terutama mereka yang disebut gen Z, “Siswa itu aset paling penting bagi sekolah, di mana pun sekolahnya, kalau nggak ada siswanya ya percuma. Sehingga kita adakan parenting ini, guna mengajak para wali siswa untuk saling bekerja sama, bersinergi, bergandengan tangan, dan selalu kompak kompak dalam menghadapi dan mengarahkan para siswa ke arah yang baik,” ucapnya.
Senada dengan itu, Firman Susanto Noor SE, ketua Majelis dikdasmen dan pendidikan nonformal (PNF) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun, menyampaikan pentingnya mendidik karakter anak yang baik sejak dini, “Orang tua itu guru pertama bagi anak. Jadi penting bagi orang tua mendidik bagaimana anak tersebut tumbuh nantinya. Di sekolah pun sama, apalagi ini yang dibahas adalah gen Z, generasi yang maunya semua serba instan. Sebagai orang tua, peran kita sangatlah menentukan akan jadi seperti apa anak kita kelak,” tuturnya.
Wiwit Rahmya Rosintan MPSi menjelaskan bahwa pemilihan pola asuh yang sesuai untuk anak dapat membuat anak nyaman dan percaya kepada orang tuanya, “Jadi, bapak dan ibu sekalian, pola asuh yang sesuai untuk anak kita itu nantinya dapat membuat anak kita percaya kepada kita. Dan ketika para anak sudah percaya kepada orang tuanya, maka orang tua akan lebih mudah mendidik karakter anak dengan baik. Apalagi sekarang anak bapak ibu ini sudah ada di fase remaja yang saat ini dikendalikan sama alat kecil berisi segudang informasi yang namanya smartphone. Anak lebih suka belajar lewat smartphone, lebih suka berinteraksi lewat smartphone, lebih sayang ke teman-teman online-nya. Hal tersebut, lama kelamaan dapat membuat anak kecanduan dan akhirnya dunia sosialnya minim,” jelas Wiwit.
“Dari beberapa jenis pola asuh yang sesuai adalah pola asuh otoritatif dan demokratis. Pola asuh otoritatif ialah pola asuh yang terjalin dua arah, orang tua memberi kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu, tetapi tetap ada batasan yang membuat anak tidak kebablasan. Sedangkan pola asuh demokratis merupakan gaya pengasuhan yang menempatkan anak dan orang tua dalam posisi yang seimbang dalam pengambilan keputusan. Pola asuh ini menekankan pada nilai-nilai demokratis, seperti keadilan, kesetaraan, dan saling menghormati. Lah, perpaduan dua jenis pola asuh inilah yang bisa membawa para gen Z menjadi generasi yang unggul. Mereka punya rasa percaya diri yang kuat, bisa berkreasi tanpa batas, dan yang pasti, mereka akan menyadari bahwa sopan santun dan keterbukaan kepada orang tua itu penting,” imbuhnya.
Di akhir penyampaian materi, Wiwit Rahmya berpesan kepada para wali siswa MTs Mutu agar menjadi orang tua hebat, orang tua yang bisa menerapkan pola asuh yang baik bagi anak-anaknya. Demi mewujudkan generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi generasi yang memiliki akhlak yang baik.
kontributor: Nur Halisa