PDNA Bojonegoro Menggelar Seminar Kesehatan | PWMU.CO

PDNA Bojonegoro Menggelar Seminar Kesehatan Semarakkan Milad NA, liputan kontributor PWMU.CO Cebeng Alhudayatul Ustadza 

PWMU.CO – PDNA Bojonegoro menggelar semarak Milad Nasyiatul Aisyiyah (NA) yang dimeriahkan dengan seminar Kesehatan, pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Laktat (IVA), Fashion Show Syari, dan bazar, Ahad (4/9/22).

Dalam sambuatan sekaligus membuka acara, Ketua PDNA Bojonegoro Ayunda Istianawati mengatakan kegiatan kali ini sebagai semarak dan memeriahkan acara Milad NA ke-94.

“Ikuti dengan baik karena ini sangat bermanfaat untuk diri pribadi dan juga keluarga dan masyarakat. Adik-adikku, kelak setelah kalian menyelesaikan kuliah, lanjutkan belajar mengembangkan diri dalam organisasi NA. Tentu untuk memantaskan diri menjadi Muslimah yang kuat dan tangguh,” ujarnya.

Angka Stunting

Dalam seminarTantangan dan Solusi Seputar Tumbuh Kembang, dokter spesialis anak dr Retno Nurhayati Sp A BIOMED mengatakan Jawa Timur angka stunting 27,67% tahun 2021. Bojonegoro turun di bawah 10%.

“Upaya yang sudah cukup signifikan melalui organisasi kemasyarakatan sebagaimana Nasyiatul Aisyiyah seperti hari ini telah mengupayakan untuk itu,” kata dokter yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro ini.

Dalam acara yang dihadiri mahasiswa STIT Muhammadiyah Program Studi PIAUD sebanyak 20 mahasiswa, anggota Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) se-Bojonegoro, yaitu PCNA Kalitidu, Kota Bojonegoro, Kapas, Balen, Sugihwaras, Baureno, Kepohbaru, Sukosewu, Kanor dan Kedungadem sebanyak 32 orang, dari PAUD NA sebanyak 4 orang dan pimpinan harian PDNA sebanyak 16 orang ini, dia menyampaikan dampak stunting adalah anak mudah jatuh sakit.

“Kemampuan kognitif berkurang, berisiko terkena penyakit, fungsi tubuh kurang seimbang, kerugian ekonomi negara, postur tubuh tak maksimal saat dewasa.”

Kerugian Negara

Retno Nurhayati bertanya mengapa termasuk kerugian negara? Bagaimana tidak, jika seorang anak sakit maka biaya yang dikeluarkan negara tentu tak sedikit. Definisi stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi yang berulang terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) biasa disebut perawakan pendek.

“Apakah Stunting pasti perawakan pendek? Perawakan pendek tidak selalu stunting. Stunted adalah kondisi. Bisa jadi perawakan pendek bukan stunting, namun genetic.”

Faktor penyebab stunting, lanjutnya, adalah pola asuh yang kurang, kurangnya asi eksklusif, kurang akses air bersih dan sanitasi, terbatasnya pelayanan kesehatan termasuk layanan Antenatal Care (ANC), post natal, dan kurangnya pembelajaran dini yang berkualitas.

Gizi Tidak Tercukupi

Retno Nurhayati menerangkan jika ibunya stunting, apakah anaknya stunting? Jika perekonomian sulit bisa jadi anak stunting, karena gizi tidak tercukupi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) 2013 sebanyak 46.6% remaja putri usia 15 tahun kurang energi gizi.

“Sebenarnya the end of game is stunting, the silence of problem is weight faltering. Apa itu weight faltering, ketika berat anak tidak naik atau sama selama tiga bulan berturut turut dalam antropometri kurva, laki-laki dan perempuan berbeda,” jelasnya.

Empat ikhtiar yang bisa kita lakukan adalah pemberian asi eksklusif, makanan pendamping asi, stimulasi, dan imunisasi.

Fashion Show Seru

Yang tak kalah seru dari Semarak Milad kali ini adalah bazar Asosiasi Pengusaha Nasyiatul Aisyiyah (APUNA). Kegiatan ini disponsori Lovy Syari Style, butik muslimah yang berada di Jalan Dr Sutomo Bojonegoro ini

Tampak seru perwakilan dari setiap Pimpinan Cabang dan mahasiswa mengenakan dan memperagakan gamis syar’i untuk kegiatan sehari hari baik formal maupun nonformal. Tentunya menyampaikan pesan bahwa menjadi muslimah tetap bisa bebas menjalankan tugas utama sebagai ibu, istri dan mungkin ada amanah lain dalam instansi atau lainnya.

Salah satu juri Fashion Show Halimatuzzahroh menyampaikan menjaga marwah dengan selalu memakai pakaian syari sama sekali tak mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Dalam kegiatan ini terpilih 6 peserta penampil gamis terbaik dari 15 peserta yang mendapat apresiasi berupa emas antam dan beberapa voucher belanja di Lovy Syar’i Style.

Dalam bazar tersedia berbagai makanan ringan, baju anak dan dewasa dari PCNA Kota, ayam panggang, gamis dan khimar dari PCNA Kalitidu,  sampai kosmetik dari PCNA Sugihwaras.

“Alhamdulillah kegiatan semarak Milad yang disiapkan secara marathon tersaji apik teman-teman panitia yang all out. Terima kasih banyak,” ujar Ayunda Istianawati dalam awarding peserta Fashion Show. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.