GIRImu.com.- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Sumedang respon cepat bencana gempa bumi Sumedang dengan mendirikan 8 tenda komunal bagi penyintas terdampak gempa. Berdasarkan hasil asesmen tim relawan MDMC Kab. Sumedang per 3 Januari 2023, tercatat 118 rumah mengalami rusak berat dan dan 119 rusak sedang. Bantuan tenda berukuran 4×6 meter tersebut berasal dari MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan MDMC Wilayah.
Ketua Pos Koordinasi MDMC Kab. Sumedang, Alfitriyanto menerangkan bahwa bantuan tenda didirikan secara komunal karena masyarakat masih beraktivitas seperti biasanya pada siang hari dan akan kembali ke tenda pengungsian pada malam hari. Bantuan tenda tersebut dialokasikan di 7 titik yaitu Ketib, Cimuja, Kebon Kelapa, Jatimulya, Pasangrahan, Kelurahan Kampung Singaraja dan Kelurahan Kampung Patung.
“Kami sudah mendirikan tenda, memang keperluannya bukan untuk tenda harian dan lebih tepatnya bersifat komunal, digunakan malam hari saja karena masyarakat masih banyak yang takut jika terjadi gempa susulan atau rumahnya runtuh tiba-tiba” jelasnya.
Adapun gempa yang bermula pada 31 Desember 2023 dengan kekuatan 4.1 SR ini masih terus mengalami gempa susulan sampai hari ini dengan rata-rata kekuatan 4 SR. Alfitriyanto mengkhawatirkan muncul trauma yang membekas bagi para penyintas khususnya anak-anak. Maka dari itu, selain berfokus pada tenda untuk kebutuhan tempat tinggal, MDMC Kab. Sumedang juga memperhitungkan adanya bantuan sekolah darurat
“Kami mencoba masuk di daerah-daerah terdampak gempa, kami ingin memastikan tempat sekolah mereka aman atau tidak. Kami juga menunggu informasi dari pemerintah terkait itu, apakah perlu dibuatkan sekolah darurat atau melakukan kegiatan sekolah secara daring saja” imbuhnya.
Selain bantuan berupa tenda, MDMC Kab. Sumedang juga bekerjasama dengan Klinik ‘Aisyiyah Sumedang untuk mendirikan layanan kesehatan yang telah beroperasi sejak hari pertama. “Sesuai arahan pemerintah daerah, kami berencana lakukan respon tanggap darurat selama 7 hari melalui asesmen dengan layanan kesehatan, hunian darurat, psikososial dan distribusi logistic” tutupnya.(*)