Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Kupatan Dan Tools Moderasi

    Apr 15 202437 Dilihat

    Keluarga muslim sedang merayakan hari raya kupat (akhir puasa syawal) foto: ilustrasi

    Keluarga muslim sedang merayakan hari raya kupat (akhir puasa syawal) foto: ilustrasi


    Sebagai pemimpin aktivis Muhamamdiyah, penting untuk bersikap LUAS, artinya, luas wawasanya dan dengan luas wawasanya itu maka kemudian bisa bersifat LUWES, terutama luwes dalam menyikapi keragaman, luwes dalam mensikapi perbedaan atau keanaekaragaman yang ada. Sehingga Karakter Muhammadiyah bisa ditunjukan sebagai organisasi moderat berkemajuan dan modernis yang moderat.

    Jika karakter dan nilai-nilai Muhammadiyah ini sungguh-sungguh digali, maka akan dapat memberikan entry poin bagi keluarga besar Muhammadiyah untuk merumuskan bagaimana moderasi beragama dalam Islam. Sehingga kehadiran muhammadiyah nanti akan senantiasa dirindukan oleh umat dan bangsa

    Isi pidato Profesor Dr Biyanto MAg Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di sebuah kesempatan

    Bagi orang yang mempelajari agama Islam secara mendalam, tentu akan dapat membedakan ajaran asli Islam dan yang tambahan. Dan salah satu tujuan KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah adalah untuk meluruskan hal-hal tersebut kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah. Mendudukkan ajaran Islam yang murni dan bertujuan agar Umat Islam tidak ghuluw (berlebihan)

    Pada momen perayaan lebaran hari raya Idul Fitri, ketika kita berkunjung kerumah saudara dan sanak famili untuk bersilahturahami dan saling bermaaf maafaan, sering kali kita disajikan hidangan favorit yang berbentuk ketupat disertai lauk pauk seperti opor ayam, sambal goreng hati, gule, kare ayam dan kerupuk yang sangat menggugah selera sehingga sangat sayang jika untuk dilewatkan.

    Sambil bercengkerama penuh canda tawa dalam keakraban menikmati hidangan kupat dengan obrolan ringan namun padat sekaligus berdakwah di tengah tengah culture keluarga dan lingkungan sekitar kita.

    Ketupat atau kupat adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda atau yang biasa disebut Janur. Mengapa menggunakan Janur? Menurut nilai filosofis, janur artinya ‘sejatine ning nur’ yang berarti cahaya yang benar benar dari ilahi.

    Sedangkan kupat merupakan akronim dari ‘laku papat’ atau empat L yang dapat dijabarkan sebagai L yang pertama, yaitu Lebar, yang bermakna waktu untuk berpuasa telah usai bagi muslimah yang mempunyai utang puasa agar segera menyelesaikan dan bagi muslim yang mengalami kesulitan agar segera diselesaikan kewajibannya. Dengan begitu, makna lebar bisa diperoleh dengan penuh. Selanjutnya L yang kedua, yakni Lebur yang bermakna meleburnya kesalahan. Saling menghilangkan dan memaafkan. Kemudian L yang ketiga adalah Luber yang artinya kebaikan kita harus lebih-lebih. Dengan begitu kita bisa mendapatkan sejatine nur, yakni cahaya dari ilahi. Dan L yang terakhir yakni Labur yang artinya wajah kita harus cerah tidak boleh mengeluh dan sambatan.

    Selain itu, Kupat, dalam Indonesian Journal of humanities and social science Volume 4, 2 Juli tahun 2023, memiliki makna “ngaku lepat” atau yang berarti mengakui kesalahan. Ketupat di hari besar Idul Fitri merupakan simbol atas pembenaran keluputan (kesalahan) kepada Allah SWT.

    Pada dasarnya kupatan ini merupakan bentuk pengaktualan rasa syukur setelah menyelesaikan puasa satu bulan menyeluruh sekaligus ajang silaturahmi antar masyarakat, seraya melaksanakan puasa sunnah syawal enam hari di bulan syawal. Sebagaimana yang di sunahkan rosul, didasari pada hadis yang mengatakan bahwa” barang siapa melakukan puasa sunnah tujuh hari setelah puasa Ramadhan makai ia sama pahalanya dengan berpuasa satu tahun penuh.

    Yang kemudian dikuatkan oleh Keputusan Muktamar Tarjih XXI di Klaten tahun 1980 tentang Puasa Tathawu’ disebutkan bahwa dalil puasa Syawal berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ayub Al Anshari, Tsauban, dan Ibn Majah. Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa.

    Dari Kupatan ini, makna yang dapat kita ambil dalam kaitan ukhuwah islamiah mempererat silaturahmi, saling memaafkan kesalahan dimasa lampau juga sebagai bentuk nilai ketaqwaan kita kepada Allah SWT yang harus terus menerus kita pupuk dan kita rawat.

    Agar karakter Muhammadiyah bisa ditunjukan sebagai organisasi moderat berkemajuan dan modernis yang moderat, itulah sesungguhnya nilai moderasi.

    Semoga kita dapat menerima berkah dan manfaat dari hidangan kupatan yang di sajikan oleh saudara dan sanak famili kita

    Author

    Share to

    Written by

    Kontributor Utama girimu.com

    Related News

    Kampus UMG

    Urun Rembug Pilrek UMG Periode 2025-2029

    by Jan 31 2025

    Secara resmi panitia pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG)  telah mensosi...

    Me-Muhammadiyahkan AUM secara Kaffah

    by Dec 30 2024

    Oleh: M. Islahuddin* Diakui atau tidak, bagi yang saat ini bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM),...

    Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren N...

    by Nov 22 2024

    Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan b...

    Indonesia Berkemakmuran, Kemakmuran untu...

    by Nov 19 2024

    Menyongsong Milad ke-112 tahun ini, Muhammadiyah mengambil tajuk “Menghadirkan Kemakmuran untuk Se...

    Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Seta...

    by Nov 16 2024

    IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama d...

    Keberagaman Bukan Hanya Soal Kerukunan, ...

    by Nov 13 2024

    IBTimes.ID, Yogyakarta – Koordinator Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian, Jay Akhmad,...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top