Dewi Musdalifah • Sep 15 2024 • 122 Dilihat
Hari gini masih di jalanan
Menjual sapa dan harap
Wajah lelah tapi pura pura
Membara bak tungku mie jawa
Halau mereka penuh celoteh
hisapan cerutu asap membiru
Lekang waktu terasa kelu
Membisu lantas berlalu
Kayuhnya berat
Langkahnya gontai
Sorot matanya kosong
Melompong
Lampu penjual ronde
Sesekali hampir mati
Ditepis liukan daun ketapang
Meringis tipis lantas terburai
Hai tikus kecil
Panggil kawanmu
Ada pesta di ujung jalan
Merayakan kemenangan
Pengamen jalan berebut tempat
Badut badut tak mau disikut
Tukang parkir lalu lalang
Anak kecil di gendongan ambil peran
Sederet kursi panjang
Berderet tatapan mata tajam
Sesekali teriak norak
Riuh lalu diam
Diam… kelam
ditelan malam
Wigatiningsih
Ketua LSBO
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
September 2024
Puisi Suhartoko Anak muda …. Kupahatkan kesejukan di wajah kalian, di malam yang tak pernah letih ...
LAHIR-LAGI Ranjang adalah pertapaan. Antara kelahiran- kematian. Pertarungan tanpa suara, masa lalu ...
Hujan Kedua Menggigil terus resahBerteduh tetap kuyupTerbenam raih cahaya Hujan kabarkan penggalan s...
Siapa biadab siapa beradab Tulang patah biasa Mati sia² tak hingga Mereka bilang nyerah aja Sayatan...
Selalu ada cerita di musimnya. Kilat semburat di kejauhan. Angin menghadang yang lalu lalang. Air me...
Di garisan ini,tak akan aku Izinkanseorang pun menahan. Menghalang,Atau cuba menabur onarmatikan lan...
No comments yet.