Thursday, November 14, 2024
34.4 C
Gresik

Siswa MTs Muhammadiyah 7 Pantenan Belajar Praktik Menanam Jagung, Kenalkan Pentingnya Ketahanan Pangan

Girimu.com – Siswa dan guru MTs Muhammadiyah 7 Pantenan, Panceng, Gresik, menggelar kegiatan Praktek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berupa praktik penanaman jagung di lahan milik Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pantenan, Selasa (11/11/2024). Dimulai pukul 07.00 WIB di bawah terik matahari pagi, kegiatan ini bertujuan mengajarkan para siswa tentang proses bercocok tanam dari awal hingga panen.

Aminatun Ningsih, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi media bagi siswa untuk belajar tahap-tahap penanaman dan perawatan jagung. “Anak-anak akan kami ajari bagaimana proses menanam jagung mulai dari memilih bibit, mengolah lahan, menanam, memupuk, memelihara, hingga panen,” ujarnya.

Dengan mayoritas penduduk desa yang bekerja sebagai petani atau buruh tani, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan para siswa pada dunia pertanian. Sebelum digunakan sebagai lahan praktik, tanah ini direncanakan menjadi lokasi perluasan Pondok Pesantren Ahlul Qur’an Pantenan, Panceng, Gresik.

Aminatun menambahkan bahwa kegiatan ini juga diharapkan dapat menanamkan pemahaman pentingnya pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Selain belajar menanam jagung, harapannya anak-anak mengerti bahwa dari bercocok tanam kita dapat mendukung ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas pertanian, hingga menambah pendapatan petani,” jelasnya.

Kepala MTs Muhammadiyah 7 Pantenan turut menyampaikan pesan kepada para siswa tentang nilai perjuangan orang tua yang mencari nafkah di sektor pertanian. “Anak-anak biar tahu bagaimana orang tua mereka, yang bekerja sebagai buruh tani, berjuang di tengah panas dan hujan untuk menghidupi keluarga, termasuk biaya sekolah. Harapannya, mereka sadar mencari uang itu tidak mudah sehingga semakin semangat belajar,” ungkapnya.

Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini, meskipun banyak di antara mereka yang merasa kaget akan beratnya pekerjaan bertani. “Ternyata menanam jagung itu tidak mudah, baru satu lajur saja sudah capek, tangan saya rasanya linu. Ada juga teman-teman yang kepanasan,” kata salah satu siswa yang ikut dalam praktik tersebut.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberi pengalaman nyata bagi para siswa mengenai pentingnya dunia pertanian dan peran mereka dalam menjaga keberlanjutan sektor ini di masa depan.

Kontributor: M Daus Kholis

Author

Hot this week

Topics

spot_img

Related Articles