Girimu.com – Pembelajaran di kelas tak selalu harus konvensional dengan guru menerangkan materi sementara siswa hanya mendengarkan. SMP Muhammadiyah 1 Gresik membuktikan bahwa metode pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan minat dan kreativitas siswa. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX, siswa diajak mengeksplorasi keterampilan berwirausaha melalui tema “Dari Hobi Menjadi Pundi-Pundi” dengan pendekatan teks eksplanasi.
Guru Bahasa Indonesia, Anita Erliansah, menjelaskan bahwa pendekatan ini bertujuan mengasah kreativitas siswa dalam merancang ide bisnis berbasis hobi. “Melalui materi ini, siswa belajar bagaimana mengubah hobi mereka menjadi peluang usaha yang potensial,” ujarnya kepada kontributor Girimu.com.
10 Langkah Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan
Dalam proses pembelajaran ini, siswa melalui sepuluh tahapan, mulai dari pemahaman konsep hingga simulasi bisnis nyata:
1. Menonton Video “Kiat Sukses Pengusaha Muda”
Siswa diajak menonton video inspiratif tentang kisah sukses pengusaha muda untuk memotivasi mereka berpikir kreatif.
2. Analisis Pasar
Mereka melakukan riset kecil mengenai tren, kebutuhan pasar, dan potensi usaha yang bisa dikembangkan dari hobi mereka.
3. Pembuatan Proposal Ide Usaha
Siswa menyusun proposal bisnis yang mencakup konsep usaha, target pasar, serta estimasi biaya dan keuntungan.
4. Perancangan Strategi Pemasaran (Poster)
Poster promosi dibuat untuk mengenalkan ide usaha mereka kepada calon pelanggan.
5. Pembuatan Logo Produk
Selain poster, siswa juga mendesain logo sebagai identitas visual produk atau jasa yang mereka tawarkan.
6. Penyusunan Presentasi
Ide usaha kemudian dituangkan dalam bentuk presentasi digital yang sistematis dan menarik.
7. Presentasi Ide Usaha
Setiap siswa mempresentasikan bisnis mereka di depan kelas untuk mendapatkan masukan dan evaluasi.
8. Pre Order dan Ready Order
Untuk menguji respons pasar, siswa melakukan pre-order produk sebelum dipasarkan secara luas.
9. Hitungan Rugi Laba
Setelah penjualan, siswa menganalisis keuntungan dan kerugian dari usaha mereka.
10. Refleksi dan Umpan Balik
Pembelajaran ditutup dengan sesi refleksi, di mana siswa dan guru mengevaluasi pengalaman dan hasil yang didapat.
Mengenalkan Dunia Bisnis Sejak Dini
Metode ini tak hanya meningkatkan keterampilan berbahasa siswa melalui teks eksplanasi, tetapi juga memperkenalkan mereka pada konsep dasar kewirausahaan. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa mampu mengembangkan kreativitas, berpikir analitis, serta memahami strategi bisnis sejak dini.
“Saya ingin siswa tidak hanya sekadar belajar teori, tetapi juga memiliki pengalaman langsung dalam merancang usaha yang berpotensi menjadi sumber pendapatan di masa depan,” pungkas Anita.
Pembelajaran inovatif ini membuktikan bahwa menggabungkan pendidikan dengan pengalaman praktis dapat memberikan hasil yang lebih efektif dan menarik bagi siswa. (***)