Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Ilmu Psikologi Bukan Studi Paranormal

    Aug 05 202233 Dilihat

    Oleh: Nurlaela Hamidah, Dosen Psikologi UM Bandung

    BANDUNGMU.COM — Masyarakat pada umumnya melihat ilmu psikologi seperti ilmu paranormal, di mana masyarakat memandang ilmu psikologi bisa membaca sifat dan kepribadian seseorang, bahkan kadang-kadang bisa memprediksi kehidupan sesorang.

    Kala itu ketika awal masuk studi ilmu psikologi, ada beberapa orang iseng bertanya penuh antusias, “Tolong dong lihat saya! Bagaimana kepribadian saya? Terus saya orangnya seperti apa?” Mendengar pertanyaan itu saya hanya bisa tersenyum sambil berujar kepada orang yang bertanya, “Memangnya saya paranormal!”

    Sekilas percakapan itu mengingatkan ketika awal saya tertarik pada ilmu psikologi diawali dengan pengalaman pribadi saya yang saat itu bertemu seseorang yang senantiasa membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

    Di mana dalam penyelesaianya selalu memberikan motivasi dan nasihat bijaksana dan saat itu saya sering diarahkan untuk mampu menyelesaikan secara mandiri.

    Sejak banyak berinteraksi dengan sesorang tersebut, hatiku bertekad untuk mengambil studi ilmu psikologi dengan tujuan selain untuk mendapatkan pengetahuan tentang ilmu psikologi, berharap dapat membantu masalah-masalah yang dihadapi orang lain. Minimal memberikan dorongan moril, motivasi dan perhatian.

    Hal tersebut sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang sedang bermasalah dengan kehidupannya secara psikologis.

    Harapan dan keinginan tersebut menjadi triger untuk berusaha menyelami berbagai teori dan praktik studi di psikologi dari berbagai sumber dan rujukan yang relevan dengan disiplin ilmu psikologi.

    Namun, lain cerita ketika faktanya beberapa semester belajar ilmu psikologi kebanyakan referensinya menggunakan buku-buku psikologi Barat.

    Beberapa content-nya pun banyak diambil dari pendekatan empiris masyarakat di Barat yang cukup kuat nilai filosofis kemanusiaannya berhaluan Barat, di mana struktur sosial budaya cenderung mengikuti pola dan model yang di kembangkan di Barat.

    Secara sosio-antropologis ada konsekuensi terhadap pengembangan ilmu terapan psikologi yang diimplementasikan pada kehidupan masyarakat.

    Di antara teori-teori psikologi Barat menekankan bahwa pembentukan suatu tingkah laku hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan, biologis, sosial, dan peradaban yang lebih humanis.

    Ciptaan Allah yang sempurna

    Paham humanisme menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia itu baik dan memiliki potensi-potensi untuk mengaktualisasikan diri dalam bentuk tingkah laku.

    Dalam Islam sangat jelas bahwa manusia ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dari makhluk-makhluk lainnya.

    Dalam diri manusia bukan hanya dilihat dari bentuk materi kemanusiaanya, melainkan ada sisi ke-Tuhanannya yang mempengaruhi tingkah laku yang kerap muncul langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan manusia sehari-sehari dalam kondisi apa pun.

    Sebagai seorang muslim, memahami manusia sudah pasti pendekatan tekstual Al-Quran dan As Sunnah menjadi rujukan dan sandaran.

    “Hendaklah kamu sekalian berpegang teguh pada Al-Quran ia sebagai pembuka dan penuntun karena sesungguhnya ia itu firman Allah semesta alam yang datang dari pada-Nya.” (HR Ibnu Mardaweh dari Ali Bin Abi Thalib).

    Dari teks di atas, Rasulullah menegaskan pentingnya melibatkan kemampuan untuk mengingatkan kekuatan spiritualitas. Namun, tetap dalam tinjauan keilmuan psikologis menjadi tools mempermudah proses diagnostiknya.

    Diselesaikan secara mandiri

    Dalam kondisi apa pun, mengahadapi permasalahan psikologis dalam hidup disarankan penyelesaiannya dilakukan secara mandiri.

    Selain melatih diri, juga memiliki pengalaman berharga yang kapan saja dapat diterapkan dalam kasus yang sama pada penyelesaian masalah yang dihadapi oleh siapa saja yang bermasalah.

    Secara psikologis, manusia tidak mungkin dalam hidupnya tidak ada masalah, sudah dipastikan selalu ada masalah, baik itu dengan suami, istri, anak, orang tua, saudara-saudara, maupun orang lain.

    Bahkan tidak menutup kemungkinan ada masalah dengan dirinya sendiri yang sering tidak disadari oleh setiap orang.

    Memang berat ketika seseorang tidak menyadari ketika dirinya ada masalah karena dia akan mengalami kesulitan dalam pemecahan dan penyelesaian masalahnya.

    Kiranya, interdisiplin ilmu penting dalam penyelesaian berbagai masalah hidup seseorang, termasuk dalam kelompok atau komunitas manusia.***




    sumber berita ini dari bandungmu.com

    Author

    Share to

    Related News

    MIAS bungah

    Siswa MIAS Bungah Jadi “Guru Kecil...

    by Feb 03 2025

    Suasana ceria menyelimuti halaman TK di sekitar MI ASSA’ADAH MIAS Bungah saat para siswa madrasah ...

    SD Muhammadiyah 1 Wringinanom

    SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gelar Pawa...

    by Feb 02 2025

    SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) memperingati Isra’ Mi’raj 1446 H/2025 M dengan menggela...

    Kajian Ahad Pagi

    Ustadz Abdul Basith: “Kesalehan Bukan ...

    by Feb 02 2025

    Girimu.com – Kesalehan harus didasari dengan keimanan dan keikhlasan, bukan dijadikan alasan untuk...

    SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo

    Peringatan Isra Miraj di Spemia: Bangun ...

    by Feb 02 2025

    SMP Muhammadiyah 14 Driyorejo (Spemia) memperingati Isra Miraj 1446 H pada Jumat (31/01/25). Acara i...

    MIAS Bungah

    Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah Antusia...

    by Feb 01 2025

    Girimu.com – Siswa MI ASSA’ADAH MIAS Bungah kembali menunjukkan semangat mereka dalam kegiatan P...

    Boneka tole

    Kak Tatik Respati dan Boneka Tole Hibur ...

    by Feb 01 2025

    Kak Tatik Respati, dengan boneka Tole sebagai teman bercerita, memukau santri TPQ At Taqwa Pulopanci...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top