Banjir Rendam Sekolah Muhammadiyah Brandan, Arsip Rusak

Dokumen Sekolah Rusak

banner 468x60

Banjir bandang di Sumatera Utara tak hanya merenggut harta dan tempat tinggal warga. Di Brandan, bencana ini menyisakan persoalan lain: rusak dan hilangnya dokumen penting lembaga pendidikan.

SMA Muhammadiyah Brandan menjadi salah satu yang terdampak paling serius. Air setinggi satu meter merendam sekolah yang berada di kompleks Perguruan Muhammadiyah Brandan, yang menaungi SD, SMP, SMA, dan SMK.

Kepala SMA Muhammadiyah Brandan, Nurhayati, mengatakan banjir datang cepat dan menyulitkan upaya penyelamatan arsip. “Hampir separuh dokumen kami tidak bisa diselamatkan dan itu dokumen-dokumen penting, seperti salinan ijazah, rapot, dan beberapa laporan penting yang belum sempat diunggah ke sistem,” tuturnya.

Menurut Nurhayati, pihak sekolah akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk mencari solusi atas rusak dan hilangnya dokumen akibat banjir bandang tersebut.

Di lingkungan yang sama, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Brandan juga berjibaku menyelamatkan arsip organisasi. Ketua PDM Brandan, Abdi Sukamto, menyebut ada dokumen bersejarah yang berhasil diamankan.

“SK Muhammadiyah Brandan atau SK Cabang Brandan ini ditandatangani langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 1941. Ini dokumen bersejarah dan alhamdulillah bisa diselamatkan,” ujar Abdi.

Meski demikian, tidak semua arsip bernasib sama. Sejumlah kitab lama dan dokumen lain rusak akibat terendam air. Saat ini, PCM Brandan berupaya menyelamatkan dokumen sekolah yang masih mungkin dipulihkan dengan cara dikeringkan di bawah terik matahari.

Banjir boleh surut, tetapi urusan administrasi pendidikan di Brandan masih menyisakan pekerjaan panjang yang menuntut perhatian banyak pihak.

Author