Gotong Royong Guru dan Wali Murid SD Mutu Bawean Wujudkan Sekolah Sehat dan Nyaman

Featured4 Dilihat
banner 468x60

GIRIMU.COM – Jumat (12/09/2025) mulai pagi sampai sore, saya bersama Penasihat Ahli Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Gresik, Ir Hon Jaelani, bertugas melaksanakan visitasi sekaligus penjurian Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) ke-3 tahun 2025 di SD Muhanmadiyah 1 Bawean (SD Mutu Bawean), SMP Muhammadiyah 3 Sangkapura (SMP Mutiara), dan SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura.

Saya merasakan ada sambutan yang meriah ketika kami datang di SD Mutu Bawean. Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Sangkapura, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, para murid, hingga orang tua dan wali murid SD Mutu Bawean menyambut kami dengan meriah dan penuh keakraban. Tak ketinggalan, iringan musik drumband murid SD Mutu Bawean membuka suasana dengan semarak dan ceria.

Penghormatan SD Mutu Bawean terhadap dewan juri LLSMS dengan pemberian topi atau ikat kepala khas Bawean dipakaikan saat juri datang. Semua murid bersama para guru dan dewan juri melaksanakan Senam Anak Indonesia Hebat di awal kedatangan di sekolah dipimpin oleh beberapa murid SD Mutu Bawean, SMP Mutiara dan SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura.

Kepala SD Mutu Bawean, Nur Laily, MPd, mengaku terkesan dengan adanya lomba LLSMS. “Adanya LLSMS ini membuat seluruh warga sekolah tergerak untuk saling gotong royong memperbaiki sarpras sekolah. Apa-apa yang menjadi catatan dewan juri pada even LLSMS sebelumnya juga menjadi perhatian untuk memperbaiki lingkungan sekolah saat ini,” tutur Ustadzah Lely, panggilan akrabnya.

Ia juga menceritakan inovasi yang dilakukan sekolah dalam menyiapkan lingkungan sekolah sehat dan nyaman kali ini, yaitu menghijaukan ruang kelas dan halaman sekolah, menyediakan gazebo sekolah berukuran 8×5 meter untuk pembelajaran outdor, menyediakan bank sampah untuk sampah plastik, dan mengadakan tempat sampah organik dan anorganik.

Ia berharap, ke depan sekolah bersama mMajelis Dikdasmen PNF PCM Sangkapura bisa bersinergi untuk meningkatkan sarpras seperti ruang UKS, perpustakaan, penanaman pohon yang bermanfaat di taman sekolah dan masalah pengolahan sampah yang saat ini belum terealisasi secara berkelanjutan di SD Mutu sehingga pada even LLSMS berikutnya akan tampak inovasi yang dilakukan sekolah untuk menjadi sekolah sehat yang peduli lingkungan.

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Sangkapura, Kemas Saiful Rizal, SE, MM, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras semua pihak.

“LLSMS ini membuat perubahan besar dalam mindset warga sekolah, guru, murid maupun wali murid untuk menjadikan sekolah yang bersih dan menyenangkan. Seperti wali murid SD Mutu Bawean yang bahu-membahu bergotong royong dalam sebulan terakhir ini. Mereka bekerja keras membuat sekolah menjadi nyaman dengan membuat taman sekolah yang indah dan menghias kelas sesuai tema,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa dengan adanya LLSMS ini, yakin sekolah-sekolah Muhammadiyah di Bawean akan terus berbenah untuk menciptakan sekolah yang sehat, bersih, dan nyaman digunakan murid-murid untuk belajar, bertumbuh, dan beraktivitas.

Saya sendiri menyaksikan perubahan yang signifikan pada penampakan fisik SD Mutu Bawean. Halaman sekolah yang pada LLSMS 2 tahun 2022 yang lalu hanya memiliki 1 pohon perindang, pada LLSMS saat ini sudah mempunyai banyak pohon perindang, gazebo yang luas, taman-taman kelas yang indah, dan lapangan bola volley yang representatif.

Nampak dalam pandangan kami, keakraban semua stake holder, baik itu pimpinan Majelis Dikdasmen PNF PCM Sangkapura, kepala sekolah, guru, wali murid, dan jamaah Masjid Sholihien yang ada dalam kompleks SD Mutu Bawean.

“Lingkungan yang ramah, banyak pepohonan, nuansa kelas yang ceria, makanan yang sehat bergizi dan toilet yang bersih terlihat di SD Mutu Bawean,” pikir saya.

Beberapa indikator penilaian LLSMS ini, yaitu lingkungan sekolah sehat secara umum, taman sekolah yang rindang, kantin sekolah yang higienis, dan toilet sekolah yang bersih cukup terpenuhi di sekolah tersebut.

Inovasi Lingkungan SD Mutu Bawean

Menelusuri area SD Mutu Bawean, kami menemukan ada inovasi yang menarik berkaitan dengan lingkungan sekolah, di antaranya pengelolaan sampah plastik botol air mineral. Botol sampah air mineral secara khusus dimasukkan tempat sampah khusus untuk dimanfaatkan pemungut sampah agar tidak perlu memilah sampah lagi dan bernilai ekonomis.

Inovasi lainnya adalah taman berbasis kelas. Setiap kelas memiliki taman yang indah berdampingan dengan taman kelas yang lain. Sekolah melibatkan wali murid untuk pembuatan taman tersebut. Guru dan siswa berkewajiban menjaga keindahan, kerapian, dan merawat taman yang sudah dibuat dengan kontrol secara rutin. Murid-murid bergiliran menyiram dan merawat tanaman, sehingga mereka belajar tanggung jawab sekaligus merasakan keindahan merawat kehidupan.

Terdapat pula Pojok Baca yang nyaman, ruang kelas yang penuh kreasi siswa, hingga sistem pemilahan tempat sampah organik dan non organik. Toilet yang cukup bersih dengan sabun cair dalam botol di setiap kamar mandi menunjukkan keseriusan menjaga kesehatan. Hampir setiap kelas di sekolah dihiasi tanaman hidup, menciptakan suasana yang segar dan menenangkan.

Di akhir sesi penilaian, kami diminta kepala SD Mutu Bawean menyerahkan apresiasi sekolah atas upaya wali murid tiap kelas dalam memberikan dukungannya untuk menciptakan taman sekolah yang indah, kerapian dan kebersihan ruang kelas yang menyenangkan. Dalam kesempatan tersebut kami menyampaikan apresiasi atas dukungan wali murid dalam membantu sekolah menyiapkan lingkungan belajar yang bersih, hijau, dan nyaman.

Akhir sesi penilaian, kami melakukan evaluasi dan refleksi atas temuan di lapangan terkait upaya menciptakan lingkungan sekolah sehat yang sudah dilaksanakan SD Mutu Bawean.

Saya melihat, bahwa apa yang dilakukan SD Mutu Bawean adalah upaya untuk memberikan kenyamanan belajar di lingkungan sekolah. Inovasi yang lahir di sekolah ini sesungguhnya adalah praktik pendidikan karakter yang nyata, anak-anak belajar disiplin, tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian terhadap lingkungan.

LLSMS sejatinya bukan hanya agenda kompetisi antarsekolah Muhammadiyah, tetapi juga gerakan kultural untuk membentuk budaya sehat, bersih, dan berdaya guna di lingkungan sekolah Muhammadiyah. Bila hal-hal kecil seperti menanam, memilah sampah, atau menjaga kebersihan toilet dilakukan secara konsisten, maka generasi yang lahir dari sekolah Muhammadiyah akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat, peduli, dan berkarakter.

Saya percaya, sekolah yang sehat dan ramah lingkungan bukan hanya melahirkan siswa yang cerdas, tetapi juga membentuk generasi berkarakter kuat yang siap menjaga bumi dan memimpin masa depan. (*)

Penulis: M. Fadloli Aziz, Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PDM Gresik.

Author