GIRIMU.COM — Di tengah gempuran teknologi dan tuntutan pembelajaran abad ke-21, seorang guru SD Muhammadiyah 1 Kebomas (SD Muri) Gresik, Abdul Rokhim Ashari, SPd, tampil dengan gebrakan segar. Ia tidak sekadar mengajar, tapi menciptakan aplikasi Ujian Tengah Semester (UTS) Komputer yang sepenuhnya hasil karya sendiri.
Di ruang laboratorium sekolah yang dipenuhi anak-anak berseragam Hizbul Wathan, suasana ujian nampak berbeda. Alih-alih menegangkan, kegiatan UTS justru penuh semangat dan rasa ingin tahu. Di layar laptop mereka terpampang tampilan antarmuka berwarna biru lembut dengan tulisan “Ujian Tengah Semester”, hasil rancangan sang guru yang visioner.
Abdul Rokhim menjelaskan, ide membuat aplikasi itu muncul dari keinginannya menghadirkan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa SD.
“Anak-anak sekarang tidak cukup hanya disuruh hafal teori. Mereka perlu praktik langsung, bereksperimen, dan merasa senang saat belajar. Dari situlah saya mulai mengembangkan aplikasi ini,” tuturnya, Kamis (16/10/2025).
Aplikasi buatan Rokhim tak sekadar memuat soal ujian. Di dalamnya ada fitur latihan mengetik cepat, pengenalan bagian-bagian komputer secara interaktif, dan modul coding sederhana berbasis blok visual. Semuanya dirancang agar anak-anak terbiasa dengan logika komputer sejak dini, tanpa merasa terbebani oleh istilah teknis yang rumit.
Saat ujian berlangsung, suasana kelas nampak hidup. Beberapa siswa terlihat asyik berlomba mengetik cepat, sementara yang lain berusaha menyusun potongan kode untuk menggerakkan karakter di layar.
“Rasanya seperti main game, tapi kita jadi ngerti cara komputer bekerja,” ujar salah satu siswa dengan semangat.
Tak hanya itu, aplikasi ini juga terhubung melalui jaringan internet sekolah, memungkinkan guru memantau hasil ujian secara real-time. Setiap siswa bisa langsung melihat nilai dan kecepatan mengetiknya sesaat setelah menyelesaikan tes. Sistem ini membuat proses evaluasi jauh lebih efisien dan transparan.
Menurut Kepala SD Muhammadiyah 1 Kebomas, Riza Agustina Wahyu Setawati, SPd, MPd, inovasi ini menjadi tonggak penting dalam digitalisasi pembelajaran dasar.
“Kami sangat mengapresiasi kreativitas Pak Rokhim. Aplikasi ini bukan hanya alat bantu ujian, tetapi jembatan untuk membentuk generasi yang melek teknologi sejak SD,” ujarnya bangga.
Dengan aplikasi ciptaan guru sendiri ini, SD Muri membuktikan, bahwa kemajuan teknologi pendidikan tak melulu bergantung pada program besar atau perangkat canggih. Yang terpenting adalah semangat inovasi dan keberanian guru untuk berkreasi. Dari ruang kelas sederhana di Gresik, lahir gagasan besar: menjadikan pembelajaran komputer bukan sekadar pelajaran tambahan, tetapi bagian dari budaya berpikir masa depan. (*)
Kontributor: Abdul Rokhim Ashari