Hantu dan Pertanyaan Anak Saya untuk Allah

banner 468x60

Oleh: Cecep Hasannudin, Tim redaksi bandungmu.com

BANDUNGMU.COM–Sampai hari ini, saya belum mengenalkan tentang surga ke Alka. Neraka pun, saya belum kepikiran untuk memberi tahunya.

Selama ini, kami baru dan hanya mengenalkannnya hal-hal yang konkret, yang benar-benar bisa dia lihat.

Saya tahu dan paham, andai saya coba-coba memberitahu Alka tentang hal yang wujudnya tak tampak, Alka pasti bertanya.

Dan kalau dia sudah bertanya, dia bakal terus mendesak saya untuk menjelaskannya, sementara saya, terus terang, ampun tidak bisa menjawabnya.

Untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan ‘tak berdaya ‘ di hadapan anak, maka hal-hal yang sifatnya gaib tidak kami bicarakan. Belum saatnya. Belum waktunya. Alka masih 4,5 tahun.

Mengenalkan dan membincangkan hal-hal yang kongkret saja, kami kadangkala kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaannya, apalagi menerangkan yang kasat mata.

Mengenal hantu dari anak tetangga

Anehnya, saat saya belum memberitahu Alka bahwa ada setan dan jin, tapi dia sudah tahu hantu. Maksud saya, anak kami tahu kata ‘hantu’. “Ayah, ayah, di dapur ada hantu, loh. Takut, ih!”

Padahal, saya tidak pernah mengenalkan kata ‘hantu’ ke Alka, meski saya suka film Thailand bertema hantu. Saya tentu saja harus merespons pernyataan anak saya itu dengan,”O gitu? Emang hantu teh apa, Ka?”

Dia nggak jawab. Cuma nyengir, lalu,”Itu kata Alvin!” Alvin itu teman Alka, tetangga di kontrakan. Umurnya lebih tua 6 bulan dari Alka.

Selain hantu, tiba-tiba saya mendengar, entah kapan. Yang jelas tahun ini, Alka bilang,”Kata Bu Tania kalo Alka nakal dimarah Aloh (Allah, itu pakai dialek Sunda).

Dan, saya pun belum mengenalkan Allah secara spesifik, misalnya siapa Allah, kenapa Allah ada, lalu bagaimana bila Allah tidak ada. Nah, tentang itu belum kami terangkan ke Alka.

Tapi, kata ‘Allah’ sudah saya kenalkan ke Alka, minimal saat dia dalam kandungan melalui bacaan Alquran maupun doa-doa, yang tentu saja di dalamnya berhamburan kata-kata Allah.

Nah, ketika saya mendengar Alka bahwa bekas pengasuh Alka itu mengatakan ‘kalo Alka nakal dimarah Aloh (Allah)’, maka saya bayangkan, Allah bakal marah kepada Alka jika nakal. Nakal itu apa? Apakah nakalnya anak kecil membuat Allah marah? Seperti apa pula marah-Nya?

“Wah, gitu, Ka? Alka nggak nanya ke Ibu Tania Allah itu siapa?” Saya akhirnya jawab begitu sambil ingin tahu jawaban Alka. “Nggak, Ayah!” sambutnya.

Sekali lagi, saya pun belum pernah juga menyebut atau menggelari Alka dengan kata ‘nakal’, andai dia sedang bikin ulah atau membuat Binar, adiknya menangis.

Kami berusaha menghindari kata-kata bernada negatif ke anak, semenjengkelkan apa pun tingkahnya. Menjadi orangtua yang tetap ‘waras’ saat menghadapi anak adalah PR besar bagi para Mom and Dady, termasuk kami.

Kepada Allah, Alka ingin bertanya tentang hujan

Satu lagi. Ini terakhir. Ini masih berhubungan dengan Allah, yang di benak Alka masih tanda tanya karena Dia memang gaib. Nggak kelihatan.

Kemarin malam, jelang Alka tidur atau saat ibunya bercerita bahwa istri saya ternyata punya nomor kontak ibu salah satu teman Alka di TK. “Alka, ibu nyimpen no wa ibunya Zoya loh,” kata istri saya.

Saya tidak tahu, siapa yang membimbing Alka untuk merespons sekaligus bertanya balik ke ibunya,”Kalo nomor Allah punya nggak, Bu?” Saya berada di samping Alka. Saya dengarkan saja obrolan mereka. Nggak ikut campur mau ngomong.

Ternyata ibunya meladeni, saya pun tidak menyangka. “Kalau ibu tahu nomor WA Allah, terus Alka mau ngapain?”
Spontan, Alka menjawab,”Mau nanya ke Allah, hujan itu terbuat dari apa dong, Bu…”

Karena Alka pengennya nanya ke Allah soal hujan, jadinya kami nggak mau jawab. Kami langsung mengeloni Alka dan adiknya ke kamar. ***




sumber berita ini dari bandungmu.com

Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *