Embun pagi masih menempel di rerumputan alun – alun Sidayu Gresik. sosok ringkih tampak menggeliat dihamparan rumput yang mulai menguning. Jam digital di handphone menunjukkan pukul 06.32 Wib pada Kamis pagi itu.
Sosok ringkih itu tak menghiraukan pendar sinar matahari yang memantul dari tembok disebrang jalan. Dia ayik dalam lamun pagi.
Sementara itu seorang ibu muda bermotor melambatkan laju sambil tengok kanan kiri sepanjang jalan Kanjeng sepuh Sidayu. hingga matanya menemukan fokus pada sosok ringkih yang badannya mulai bergeser di gapura.
Ibu muda ini menghentikan motornya, diambilnya bungkusan dari jok motor dan berjalan penuh kewaspadaan menghampiri sosok ringkih tersebut.
Nama ibu muda ini Usmawati, aktifis dari Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kecamatan Sidayu yang tiap hari mencari sosok ringkih tersebut, sekedar untuk memantau kondisi tubuh dan memberinya makan.
Rutinitas Usmawati ini bisa saja juga dilakukan oleh warga Sidayu yang lain. Buktinya, baju wanita ringkih ini sering berganti. Ini membuktikan bahwa warga sekitar sangat peduli terhadap lingkungannya, terutama pada sosok ringkih tersebut.
Tubuh ringkih itu seorang wanita muda yang sedang hamil tua. dari pengamatan kasat mata Usmawati diperkirakan kehamilannya sudah berumur 8 bulan.
“tadi pagi saya menghampirinya, dan saya perkirakan kehamilannya masuk 8 bulan,” ujar Mbak Us, yang juga aktif di Posyandu desa Sedagaran.
Wanita yang hamil tua ini adalah seorang yang mengalami gangguan jiwa, saat ini emosinya sangat sensitif, sehingga tidak banyak warga yang berani mendekatinya. Wanita ini lebih sensitif lagi kalau didekati sesama perempuan. Dia bisa marah bahkan banyak warga yang dipukulnya.
Namun reaksinya berubah menjadi manja, kalau yang mendekatinya adalah seorang pria, dia sepertinya ingin bermanja-manja dengan lawan bicaranya kalau yang dihadapannya adalah seorang pria.
Dari pantuan kabargresik.com wanita ini saat masuk di Sidayu lebih dari satu tahun lalu, dan dandanannya masih bersih serta pakaiannya-pun juga bersih tidak terlihat dia mengalami gangguan jiwa.
Dari penelusuran lapangan, banyak informasi mengatakan kalau wanita ini sebenarnya sudah pernah hamil, dan kali ini adalah kehamilan ke dua.
Bisa dipastikan wanita ini bukan warga Sidayu, hal ini dilihat dari logat bicara yang tidak ditemukan logat bicara yang sama di wilayah Sidayu dan sekitarnya. Bahasa yang dipakai saat dialog dengan orang menggunakan bahasa Indonesia.
Pertanyaannya, siapa pria yang tega menghamili wanita malang ini. Tidak ada satupun jawaban yang didapat. Berhari-hari kabargresik.com menelusuri siapa pria yang tega menghamilinya dan menemui jalan buntuh.
Wanita ini selalu berpindah-pindah tempat sehingga susah dideteksi. kalau malam dia selalu berjalan, kadang masuk ke lokasi pekuburan sempayung, lalu jalan lagi putar-putar waliyah kota Sidayu.
Beda dengan orang gila yang lain yang berada di alon-alon Sidayu. Mereka biasanya menetap kalau tidur. selalu disuatu tempat yang sama.
Usmawati dan aktifis Nasyiatul Aisyiyah lainnya prihatin. mereka mencoba berkoordinasi dengan Dinas sosial Kab Gresik, Namun hingga berita ini ditulis, wanita ini tidak segera dilakukan tindakan yang bisa menyelamatkan bayi yang dikandungnya.
‘kami sudah koordinasi dengan Dinsos melalui PD NA Kab Gresik, katanya Dinsos akan berkoordinasi dengan Puskesmas Sidayu, hasilnya saya tidak tahu. cuman saya lihat ini butuh tindakan cepat, takutnya kalau wanita ini melairkan dijalan semisal, terus bagaimana, saya tidak bisa membayangkan” Ujar mbak Us.
*permohonan maaf redaksi atas pemuatan foto yang tidak mengaburkan identitas (wajah) dan foto sudah kami ganti demi keselamatan korban.