GIRIMU.COM — Potret kebersamaan para pandu Hizbul Wathan di Puncak Puthuk Siwur setinggi 1.429 mdpl menggambarkan lebih dari sekadar kegiatan pendakian. Di tengah hamparan pepohonan dan udara pegunungan yang sejuk, ratusan anggota pandu berkumpul dengan penuh antusiasme.
Mereka mengenakan seragam hijau-khaki khas HW, duduk dan berdiri dalam barisan disiplin, sementara beberapa pembina mendampingi dari sisi kiri dan kanan. Kebersamaan itu menjadi simbol kekuatan moral generasi muda yang sedang ditempa melalui pengalaman lapangan.
Dalam konteks peringatan Milad ke-113 Muhammadiyah dan Milad ke-107 Hizbul Wathan, kegiatan seperti ini menjadi relevan dengan pesan, bahwa naik gunung bukan sekadar seremonial peringatan, tetapi momentum untuk memperkokoh jati diri bangsa sebagai Pandu Muhammadiyah. Kehadiran para pandu di puncak ini mencerminkan tekad mereka menapak jejak para pendahulu sebuah bukti bahwa nilai perjuangan tetap hidup dalam hati generasi muda.
Sebagaimana disampaikan dalam amanah Ustadz Nauval, Hizbul Wathan dan Muhammadiyah sebagai dua kekuatan moral dan spiritual yang berjalan seiring dalam membangun peradaban bangsa. Para pandu HW diharapkan meneladani Kiai Ahmad Dahlan dan Jenderal Sudirman yang berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dengan akhlak, ilmu, dan pengabdian.
Suasana kebersamaan tersebut memperlihatkan bagaimana nilai-nilai itu mulai ditanam: kedisiplinan, keberanian, solidaritas, serta keinginan belajar dari pengalaman nyata. Semangat yang terpancar dari wajah para santri menunjukkan optimisme generasi berkemajuan. Pesan yang disampaikan pembina, bahwa generasi muda harus menyongsong kesuksesan dengan penuh semangat, istiqomah, dan menjauhi rasa malas resonansinya terasa dengan jelas ketika menyaksikan bagaimana mereka mampu menaklukkan medan, menjaga kebersamaan, dan menunjukkan integritas sebagai pandu Muhammadiyah.
Kegiatan di puncak ini pun menjadi cerminan sinergi nyata antara Muhammadiyah dan Hizbul Wathan dalam membangun bangsa. Melalui kreativitas, ketangguhan, dan kekompakan ribuan peserta di berbagai daerah, Milad Muhammadiyah dan HW tahun ini menegaskan, bahwa gerakan ini tidak hanya bertahan, tetapi terus bertumbuh dan memberi inspirasi. Bahwa nilai Islam berkemajuan bukan sekadar konsep, tetapi diwujudkan dalam karakter, tindakan, dan dedikasi generasi penerus.
Dari Puthuk Siwur, para pandu HW tidak hanya membawa pulang kenangan pendakian, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen menjadi bagian dari gerakan pencerahan bangsa melanjutkan perjuangan dengan akhlak, ilmu, dan pengabdian. Mereka berdiri sebagai bukti bahwa Muhammadiyah terus hidup, bergerak, dan memajukan peradaban. (*)
Kontributor: M. Islahuddin
