Girimu.com- Dalam rangka penerapan dan pembelajaran kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada kurikulum merdeka, SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik mengadakan uji internal P5 pada Kamis (24/20/2024).
Sebanyak 67 siswa kelas IX yang terbagi dalam beberapa kelompok satu persatu mempresentasikan materi dokumenter tentang kebudayaan kabupaten Gresik yang didapatkan melalui wawancara dengan warga serta penggalian data dimasing-masing wilayah terutama di wilayah Kecamatan Gresik kota.
Kebudayaan seperti kupatan Kauman, pencak macan, pasar bandeng, gajah mungkur hingga malam selawe menjadi topik menarik bagi siswa siswi Spemutu untuk mengenal dan memperdalam pengetahuan dan wawasan tentang nilai nilai luhur yang terkandung dalam kegiatan serta bentuk yang masih di lestarikan oleh masyarakat kota Gresik umumnya.
Kepada kontributor girimu.com, Tri Wahyuningsih selaku penanggung jawab kurikulum Spemutu menjelaskan tentang tujuan uji internal P5 yang mengambil tema kebudayaan Gresik.
“Pada moment P5 yang sudah di kerjakan oleh anak anak kurang lebih empat bulan dengan tema kebudayaan Gresik ini memang bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan budaya yang ada di kota Gresik. Dengan konsep menggali informasi langsung melalui masyarakat sekitar, diharapkan anak anak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan tokoh masyarakat yang kemudian mereka tuliskan kedalam catatan serta dipresentasikan didepan bapak ibu penguji,” jelasnya.
“Harapan saya, P5 yang di konsep dengan momen seperti ini makin menambah wawasan anak anak serta menghargai budaya yang ada di kota santri ini,” tutupnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Zam Zam Fathoni SE selaku penguji di kelas IX C. Menurutnya, siswa siswi dikelas tersebut mempunyai nilai kreativitas yang otentik dalam penggalian data dan informasi untuk menunjang presentasi mereka.
“Tadi di Kelompok empat kelas IX C, presentasi yang dilakukan oleh Nurul Falah Azzakiyah dan teman teman, membuat saya merasa bangga. Teknik wawancara yang dilakukan dengan warga sekitar, menunjukkan proses pembelajaran P5 yang di lakukan oleh siswa Spemutu berhasil dilakukan,” terangnya.
“Dengan runtut dan tetap memperhatikan tata cara etika, Zakiyah (sapaan akrabnya) berhasil menggali data otentik dari masyarakat sekitar tentang kupatan Kauman. Harapan saya yang dilakukan oleh kelompok empat ini menjadi tambahan wawasan tentang nilai kebudayaan yang masih melekat di masyarakat kota Gresik dan contoh bagi kelompok yang lain,” tutup guru IPS tersebut.
Di wawancarai terpisah oleh kontributor, Zakiyah menjelaskan sedikit tentang teknik wawancara yang ia lakukan bersama kelompoknya.
“Setelah mendapat informasi tentang keberadaan narasumber, saya bersama teman teman dan walikelas saling berkoordinasi untuk berkomunikasi dengan narasumber, beliau sangat baik ramah sehingga pertanyaan saya tentang tradisi kupatan Kauman dijawab lengkap dan detail,” jelasnya
“Saya berterima kasih kepada narasumber yang sudah memberikan keterangan sebagai bahan untuk saya presentasikan di kegiatan uji internal P5 hari ini, semoga presentasi kami menjadi yang terbaik,” tutupnya.
Perlu diketahui, uji internal P5 yang di adakan oleh Spemutu hari ini, kedepan akan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan uji eksternal P5 yang sekiranya dijadwalkan 3 bulan lagi dengan konsep kegiatan yang lebih meriah. (*)