Monday, December 16, 2024
25.6 C
Gresik

Langkah Lebih Maju dengan Optimis Berani Belajar

Judul: Tuhan, Apakah Aku Bisa? Jadi Pribadi di Atas Rata-Rata
Penulis: Ichwan Arif
Penerbit: Kanzun Books
Cetakan: April 2022
Tebal: xxii + 118 hal

girimu.com – Pribadi kita dapat dinilai sempurna bila dinilai dari satu kacamata pandang. Melihat potensi diri kita secara lebih luas belum tentu bisa. Beragam alasan sebagai jawaban akan dihasilkan. Kerap kali kita bertanya menggunakan apa, siapa, di mana untuk mencari jawaban dan tentu jawaban itu bisa ditebak.

Jawaban itu hanyalah jawaban pendek. Potensi Apa yang kita miliki? Siapa sumber yang bisa mengasah potensi kita? Di mana sesungguhnya letak potensi kita berada? Semua jawaban murni tertuju pada diri kita. Kita hanya dapat menjawab dengan singkat.

Kita insan yang terus ingin belajar menjadi pembelajar tentu tidak ingin menghasilkan jawaban tentang kualitas potensi kita hanya begitu saja. Singkat, pendek, dan tidak menyeluruh. Coba kata tanya itu dimulai dari mengapa dan bagaimana.

Pasti jawaban yang dihasilkan kita lebih luwes, lugas, dan komprehensif. Kita mulai bertanya dengan, Mengapa potensi kita begitu biasa saja? Bagaimana kita dapat menggali potensi lebih jauh? Ribuan jawaban akan keluar dari percakapan antara otak dan mulut kita.

Hati kita hanya akan mengonfirmasi kepuasan sebagai subjektivitas. Karena menurut nilai kepuasan orang lain belum tentu menerima. Tetapi jawaban disini akan menghasilkan jawaban yang cukup panjang dari pertanyaan sebelumnya.

Kita dapat mengolah potensi diri kapan saja dengan proses usaha maksimal tanpa berhenti belajar di satu titik. Gagal itu pasti ada, tapi jangan pernah menyerah. Begitupun rintangan, tantangan, cobaan, dan ujian akan senantiasa kita akan hadapi.

Bila itu tidak kita jalani, bukan sebuah proses namanya tapi instan. Instan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti langsung (tanpa dimasak) dapat diminum atau dimakan. Itu juga diartikan dalam satu sudut pengertian bukan dimaknai dalam realitas perwujudan.

Semisal mie instan, tapi untuk kita makan harus mengolah terlebih dahulu dari memanaskan air hingga mendidih-mencelupkan isi mie-mentiriskan mie (goreng)-mencampur dengan bumbu-hingga siap dihidangkan.

Ingin menjadi diri hebat, satu langkah lebih maju, menapaki puncak tangga kesuksesan kita bisa belajar dari proses membuat mie instan tersebut hingga dapat dimakan keadaan matang bukan mentah. Begitu pula menggali potensi kita harus punya modal besar keoptimisan dalam keberanian mengambil langkah diluar mindset aman diri kita.

Kelemahan diri harus dibuang jauh-jauh. Sekat-sekat yang menjadi penghambat kemajuan diri kita harus dihilangkan. Keluarbiasaan pribadi tokoh-tokoh terkenal tidak datang secara tiba-tiba. Ada usaha selangkah lebih panjang dari orang-orang lain lakukan.

Rumusnya adalah megikhtiarkan potensi pantang pesimis. Jika ingin ada perubahan terus lakukan dengan bijak, kebijakan itu yang akan menuntun kita menjadi hidup lebih hebat.

Sekian banyak buku yang cenderung memotivasi diri kita. Salah satu buku karya Ichwan Arif yang berjudul Tuhan, Apakah Aku Bisa? Jadi Pribadi di Atas Rata-Rata adalah tanggapan atas semua gejolak problematika yang sering dihadapi setiap diri kita.

Buku ini seolah kita berpasrah berpangku tangan pada Tuhan sang pencipta, apakah kita dapat melakukannya. Tentunya bukan itu, buku ini membawa kita sebagai pembaca pada suasana segala kesulitan itu dapat diselesaikan. Kelugasan solusi membuka lebar tabir penghalang antara peluang dan tantangan.

Kita bisa menyelesaikan segala persoalan dengan mudah lewat keberanian ingin belajar yang kuat. Kita bisa melibatkan seluruh aspek realitas yang kita hadapi baik di masa lalu, kini dan masa yang akan datang.

Buku Tuhan, Apakah Aku Bisa? Jadi Pribadi di Atas Rata-Rata yang saya dapat secara cuma-cuma dari pelatihan Journalism Mobile Workshop ini mencoba mengungkap sebuah jalan panjang menjadi seseorang luar biasa satu tingkat diatas level keluarbiasaan orang lain.

Belajar menjadi basis pertama dan utama. Karena sekian banyak orang masih terbelenggu dalam sel isolasi mandiri (isoman). Mereka tidak ingi tahu atau mau belajar, sebab berpikir bahwa bukan passion, keilmuan, keahlian, bahkan kepakarannya.

Padahal tidak ada Tuhan yang Esa membebani kesanggupan seseorang melainkan sesuai kesanggupannya. Artinya apa? Sebenarnya kita sendiri yang membatasi potensi kemampuan kita.

Basis kedua adalah kita bisa memantik nyali keberanian yang bersemayam lama dengan mulai melakukan langkah. Salah langkah sekali sudah biasa, bisa diperbaiki. Salah berkali-kali perlu dicoba lagi. Tapi jangan dengan cara langkah yang sama. Pilih langkah yang berbeda.

Pastikan setiap langkah yang telah kita lakukan sudah dicermati, diteliti, dipahami dan dievaluasi. Sesekali menengok ke belakang sesekali menengok ke depan. Jangan pernah mengecilkan potensi kegagalan hari ini yang kelak kita tidak tahu itu akan menjadi potensi keberhasilan yang besar di masa akan datang.

Modal semangat saja tidak cukup untuk mengaktualisasikan potensi kita. Butuh proses, perjuangan, serta pengorbanan.

Oleh karena itu, mengenali macam-macam potensi diri kita sangatlah penting. Tidak harus melulu dari sebuah pikiran tetapi bisa dimulai dari tindakan. Tindakan juga tidak boleh meninggalkan pemikiran sebagai bahan pertimbangan.

Keduanya harus berjalan beriringan diatas rel keoptimisan belajar yang sama. Kita seringkali protes pada realitas kegagalan yang terjadi. Namun, tidak melihat sisi lain dari proses meniti tangga pemenang kesuksesan. Perlu kiranya kita mereflesikan hal-hal berikut, (1) mengapa potensi diri kita tidak pernah berubah, stagnan, jalan ditempat?

Kedua, mengapa kita seringkali tidak percaya diri bahkan takut terhadap potensi diri kita? Ketiga, bagaimana kita berani mengolah potensi diri hingga berkembang daripada sebelumnya?

Maka, dengan penuh kesadaran kita bisa bangkit dari kekalahan-kekalahan sebelum diperjuangkan. Proposal kehidupan itu boleh kita susun sedemikian rapi tetapi bila dihadapkan dengan realitas sesungguhnya kita butuh usaha, tekad yang bulat, performa yang optimal dalam rangka melewati itu semua.

Sebelum saya menutup tulisan ini alangkah bijaknya sedikit mengkritisi isi dari buku sebagai ajang evaluasi perbaikan di kemudian hari. Tulisan dalam buku ini mencerminkan dialog yang bagus antara latar belakang penulis sebagai pendidik dengan realita pengalaman yang memberikan kompas kepada tulisan cerita motivasi menarik.

Pendidik yang menghasilkan karya berbentuk tulisan buku itu sangatlah luar biasa. Tetapi dalam tulisan di buku masih ditemukan beberapa tulisan kata yang typo (huruf yang lebih, kurang atau tidak tepat).

Contoh typo pertama ditulis kata kekuarangan padahal seharusnya kekurangan pada halaman 16 di alenia ketiga tentang keluar dari zona diri. Kedua, ditulis kata jariang seharusnya jaringan terdapat pada halaman 21 di alenia kelima tentang terus upgrade diri. Ketiga, ditulis kata bersusah-sudah seharusnya bersusah-susah terdapat pada halaman 26 di alenia keempat tentang mendorong mobil mogok. Mungkin itu sedikit kata yang ditemukan untuk menjadi perbaikan.

Buku ini sangat baik bila dikonsumsi pelajar, pengajar maupun praktisi terutama pendidikan. Selain dapat dijadikan sebagai buku panduan dalam memaksimalkan potensi diri tanpa kemandegan, buku ini juga dapat dijadikan bahan renungan sebagai sikap optimisme setiap langkah-langkah kita bukan sedikit-sedikit pesimis karena kita sadar belum saatnya mampu.

Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum melainkan kaum itu sendiri yang dapat merubahnya. (*)

Penulis Sawaluddin Eka Saputra

Author

Hot this week

Sang Aktivis Muda Era Orde Baru

Judul buku/karya  : Laut Bercerita Penulis/Pengarang : Leila S.Chudori Penerbit                  :...

Lazismu – Majelis Dikdasmen & PNF Nobatkan 10 Sekolah Penghimpun Filantropis Cilik Terbaik 2024

Girimu.com -- Lazismu Gresik bersama Majelis Pendidikan Dasar dan...

Apresiasi Sekolah Penyelenggara Program Filantropi Cilik dan Gathering Ortu Asuh

Girimu.com -- Lazismu Gresik bersama Majelis Dikdasmen dan PNF...

Wonderland Spemutu Pukau Gathering Anak Asuh 2024

Gresik, 14 Desember 2024 - Kolaborasi seni tari tradisional...

Topics

Sang Aktivis Muda Era Orde Baru

Judul buku/karya  : Laut Bercerita Penulis/Pengarang : Leila S.Chudori Penerbit                  :...

Apresiasi Sekolah Penyelenggara Program Filantropi Cilik dan Gathering Ortu Asuh

Girimu.com -- Lazismu Gresik bersama Majelis Dikdasmen dan PNF...

Wonderland Spemutu Pukau Gathering Anak Asuh 2024

Gresik, 14 Desember 2024 - Kolaborasi seni tari tradisional...

Aisyiyah Jatim Berdayakan Perempuan Melalui Pelatihan Batik

Pasuruan, Jawa Timur – Aisyiyah Jawa Timur menggelar pelatihan...

SDMM Panen Penghargaan untuk Guru dan Tendik Terdisiplin dan Inovatif 2024

Girimu.com - Majelis Dikdasmen & PNF Pimpinan Ranting Muhammadiyah...

MTs Muhammadiyah 7 Pantenan Gelar Musyran untuk Perbarui Struktur Organisasi IPM 2025-2026

GRESIK (7 Desember 2024) - Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar...
spot_img

Related Articles