Lazismu Jatim terus berbenah, kali ini melaunching layanan zakat digital untuk memudahkan masyarakat dalam berzakat infak dan sodaqoh.
Ketua Lazismu Jatim Zainul Muslimin berharap inovasi pembayaran zakat secara digital dapat semakin memperluas dan meningkatkan sasaran khususnya bagi masyarakat yang berhak menerima.
“Aplikasi berbasis laman ini sesungguhnya sudah lama ada. Tapi saat ini dikembangkan dengan menambah fitur pembayaran melalui dompet digital maupun mobile banking menggunakan ‘QR Code’,” katanya kepada wartawan di Surabaya di sela peluncuran layanan digital pembayaran zakat di Surabaya, Selasa (4/5/2021).
Untuk menggunakan aplikasi tersebut, muzakki atau masyarakat wajib zakat pertama kali perlu melakukan registrasi secara daring. Selanjutnya pembayaran dapat dilakukan dengan beberapa pilihan dompet digital (e-wallet), seperti Gopay, Ovo dan Shopee Pay.
Selain itu, Lazismu juga telah bekerjasama dengan sejumlah bank untuk layanan pembayaran menggunakan mobile banking.
“Setelah pembayaran zakat berhasil, muzaki akan langsung menerima notifikasi pembayaran pajak melalui email secara real time. Ini juga sedang dikembangkan agar bisa dikirim notifikasinya langsung ke WhatsApp para muzakki,” ujar Zainul.
Dia meyakini melalui layanan digital tersebut, pembayaran zakat, infaq maupun sedekah menjadi lebih efisien dan efektif, di antaranya petugas Lazismu tidak lagi harus mendatangi muzakki secara langsung.
Dalam waktu singkat saat peluncuran aplikasi digital tadi, Lazismu Jatim berhasil mengumpulkan dana zakat mencapai Rp94,8 juta.
Zainul berharap terjadi peningkatan penerimaan zakat di Lazismu yang rata-rata pertahun sebesar Rp50 miliar, menjadi Rp75 miliar.
“Sebenarnya potensi ZIS di Jatim bisa mencapai Rp1 triliun per tahun. Tetapi kami masih harus meningkatkan ikhtiar agar dapat mencapai target maksimal tersebut,” katanya.