GIRIMU.COM – Suasana pagi di villa kawasan Pacet, Mojokerto, terasa khidmat ketika 37 peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) SMAM 8 Gresik (SMAMDELA) mengikuti apel penutupan. Kegiatan yang berlangsung sejak 25 September ini menjadi momen puncak setelah para peserta digembleng dengan berbagai materi kepemimpinan dan dinamika organisasi.
Apel penutupan dipimpin langsung oleh Ahmad Rizal Azdka, SPd, selaku Pembina Apel. Prosesi berjalan dengan khidmat, dimulai dari penjemputan Pembina Apel oleh Aulia Salsabilla (XI IPA 2), dilanjutkan protokoler oleh Niken Almira (XC), pemimpin apel oleh Bintang Niagara (XB), serta doa penutup oleh Hilman Johary (XB).
Momen paling simbolis adalah pelepasan tanda peserta LDKS yang diwakili Evan Quin (XI IPA 1) dan Salsabilla Safa (XC). Tanda peserta tersebut dilepas langsung oleh Ahmad Rizal Azdka, sebelum akhirnya diikuti seluruh peserta sebagai tanda resmi berakhirnya prosesi pembinaan.
Dalam amanatnya, Ahmad Rizal menegaskan, bahwa 37 peserta yang dinyatakan lolos merupakan hasil seleksi ketat.
“Kalian ini adalah 37 kader yang terpilih dari 47 peserta, dan saya nyatakan semuanya lolos 100%. Jaga amanah itu, jadilah brand ambassador sekolah yang mampu menjadi teladan bagi seluruh siswa lainnya. Peran kalian sebagai bagian dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di sekolah harus terus dihidupkan, agar nilai-nilai kepemimpinan benar-benar terasa di lingkungan Smamdela,” ujarnya.
Ahmad Rizal juga menambahkan, seluruh materi yang diberikan selama tiga hari diharapkan tidak berhenti pada pemahaman semata, tetapi mampu diimplementasikan dalam kehidupan organisasi dan aktivitas sekolah selama satu periode ke depan.
Salah satu peserta, Aulia Salsabilla, membagikan pengalamannya. “LDKS tahun ini sangat seru. Meski saya sempat jatuh sakit, tapi itu tidak menyulutkan semangat saya untuk tetap berproses bersama teman-teman,” ungkapnya penuh semangat.
LDKS sendiri telah menjadi tradisi tahunan di Smamdela. Namun, setiap tahun selalu ada cerita dan warna baru yang mewarnai perjalanan kaderisasi. Tahun ini, penekanan pada kedisiplinan, tanggung jawab, dan pembentukan karakter pelajar Muhammadiyah menjadi titik tekan yang khas.
Sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, IPM di SMAMDELA memiliki peran penting dalam menumbuhkan iklim kepemimpinan pelajar. Melalui LDKS, para kader tidak hanya dibekali wawasan manajerial organisasi, tetapi juga nilai spiritual, sosial, dan kebersamaan yang diharapkan menjadi fondasi kokoh dalam mengemban amanah sebagai pelajar berkemajuan.
Dengan berakhirnya apel penutupan ini, 37 peserta LDKS resmi menyandang amanah candradimuka. Mereka diharapkan menjadi garda terdepan yang membawa semangat baru bagi IPM SMAMDELA sekaligus menebarkan teladan kepemimpinan di tengah siswa lain. (*)
Kontributor: Liset Ayuni