GIRIMU.COM — Indonesia kembali menjadi rujukan praktik dakwah santun dan moderat. Hal itu terlihat dari kunjungan jamaah dari Aljazair ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gresik pada Jumat (12/12/2025), yang secara khusus ingin mempelajari model dakwah berlandaskan Islam wasathiyah.
Kedatangan para jamaah disambut Ketua Umum MUI Kabupaten Gresik KH Ainur Rofiq Thoyyib beserta jajaran, di antaranya Sekretaris Umum Makmun, MAg, KH Moh. Zainuri, Drs Awaluddin, MAg, serta KH Muhsin Munhamir, SPdI.
Dalam sambutannya, Kiai Rofiq menyampaikan ahlan wa sahlan kepada para tamunya dari Aljazair. Ia berharap, kunjungan tersebut jadi sarana untuk saling bertukar pikiran seputar kondisi ke-Islaman masaing-masing
“Rasulllah SAW bersabda dalam hadits qudsi, Wajabat mahabbati lil-mutahabbina fiyya, wal-mutajalisina fiyya, wal-mutazawirina fiyya, wal-mutabazilina fiyya, (Cinta-Ku wajib bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang saling duduk (berkumpul) karena Aku, dan orang-orang yang saling mengunjungi karena Aku, dan orang-orang yang saling berkorban harta (memberi) karena Aku), semoga kita semua minal mahbubin indallah,” kata Kiai Rofiq.
Selanjutnya, Kiai Rofiq menjelaskan, bahwa MUI adalah perkumpulan ulama di Indonesia, dari berbagai Ormas Islam besar, yang konsisten dengan merawat pesan Islam wasathiyah (tengahan).
“MUI ini terus berupaya merawat Islam wasathiyah, yaitu mengambil posisi tengah di antara yang kanan dan kiri,” jelas Kiai Rofiq.
Kiai Rofiq juga berpesan, agar dalam berdakwah harus diniati semata-mata karena Allah. Selain itu, teknik penyampaiannya hendaknya dilakukan secara santun dan bijak.
“Juga harus berdakwah dengan sopan santun, akhlak yang baik, bahasa yang halus, dan berdakwah dengan ilmu dan bijaksana,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dari Jamaah Aljazair, Syekh Abdussomad, datang bersama dengan rombongan, yakni Syekh Abdulkarim, Syekh Muhammad, Ahmad, serta penerjemah Muh. Ade Wahyu.
“Kami datang ke Indonesia, karena negara ini terkenal dengan kemuliaan, dan banyaknya kaum muslimin,” kata Abdussomad.
Lebih lanjut, Abdussomad mengatakan, bahwa akan mempelajari pola dakwah yang ada di Indonesia, untuk kemudian diajarkan di Aljazair.
“Kami datang ke sini juga untuk belajar bagaimana dakwah yang ada di Indonesia, karena terkenal dengan kesantunannya, dan akan kami praktikkan di negara kami,” ujarnya. (red)
