Peneliti Universitas Airlangga (Unair) Abdul Rahem Tualeka dan Profesor M Mufti Mubarok menemukan formula untuk melawan virus corona atau Covid-19 yang diberi nama ‘Nitrico’. Nitrico merupakan suplemen yang bakal diproduksi massal mulai pekan depan.
Abdul Rahem Tualeka dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, formula tersebut bernama Nitrico 1, 2, dan Nitrico 3. Formula yang diproduksi dalam bentuk permen dan minuman suplemen itu diklaim tak lama lagi bakal diproduksi secara massal dengan menggandeng PT. Javapustaka Grup.
“Sistem kerja Nitrico sebagai senjata penyerang virus corona yang mengandung kadar Nitric Oksida (NO) sangat tinggi,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulisnya.
Abdul menekankan, semua jenis virus bekerja melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Virus Covid 19 yang saat ini menjadi pandemik dunia merupakan salah satu virus yang sangat cepat menular dan menempel pada organ vital pernapasan manusia, sehingga dalam waktu singkat telah membunuh puluhan ribu manusia di muka bumi.
Tubuh manusia, lanjut dia, sebenarnya secara alamiah dapat menghasilkan sebuah zat radikal bebas yang dikenal dengan Nitrogen Oksida (NO). NO yang dihasilkan oleh macrophage inil ah yang bertugas melawan virus maupun parasit lainnya di dalam tubuh.
Namun, jumlahnya kurang untuk mampu melawan Covid-19. Sehingga tubuh membutuhkan asupan NO yang banyak.
“Sumber NO bisa diperoleh dari makanan maupun langsung dalam bentuk gas. Dan yang paling memungkinkan untuk dapat diperoleh oleh semua lapisan masyarakat ialah dalam bentuk makanan atau minuman,” ujar Abdul Rahim.
Suplemen bernama Nitrico itu mendapat sambutan baik. Hal itu disampaikan langsung oleh salah seorang penemunya, Profesor M Mufti Mubarok.
“Responsnya luar biasa. Bahkan dari beberapa orang pusat dan provinsi sudah menghubungi dan inden (pesan),” kata Mufti yang pernah aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Minggu (29/3/2020).
Atas sambutan itu, lanjut Mufti, pihaknya akan segera melakukan produksi massal pada pekan depan. Untuk produksi perdananya, ia mengaku akan memproduksi sekitar 20 ribu sampling.
“Kami akan produksi 20 ribu dulu untuk sampling dan beberapa yang sudah pesan. Ini sudah ada 6 provinsi yang telah menghubungi kami untuk inden,” terangnya.
Menurut Mufti, produksi rencananya akan dilakukan di Surabaya. Sedangkan untuk formulatornya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair.
Baik Abdul maupun Mufti berharap, formula yang dikembangkannya itu bisa jadi bagian dari upaya bangsa Indonesia dalam mencegah dan mengobati penderita Covid-19. Diharapkan Indonesia dan dunia segera berhasil keluar dari pandemik Corona. (*)