GIRIMU.COM — Siswa Program Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) SMK Muhammadiyah 5 Gresik melaksanakan kegiatan kunjungan industri ke PT BISI Farm Karangploso, Malang, salah satu perusahaan ternama di bidang pertanian hortikultura di Indonesia. Kegiatan ini menjadi ajang pembelajaran nyata bagi siswa untuk mengenal lebih dalam teknologi budi daya tanaman modern, khususnya teknik grafting atau sambung pucuk.
Dalam kunjungan tersebut, para siswa mendapatkan kesempatan belajar langsung dari tenaga ahli PT BISI mengenai proses grafting tanaman. Mereka mempraktikkan penyambungan tanaman labu sebagai batang bawah (indukan) dengan tanaman semangka sebagai batang atas (entres). Teknik ini dikenal sebagai inovasi penting dalam dunia hortikultura untuk menghasilkan tanaman yang lebih kuat, tahan penyakit, dan memiliki produktivitas tinggi.
Salah satu instruktur dari PT BISI menjelaskan, bahwa proses grafting membutuhkan ketelitian, kebersihan alat, dan ketepatan posisi sambungan agar hasilnya berhasil tumbuh dengan baik. Siswa pun nampak antusias mencoba satu per satu langkah penyambungan, mulai dari pemotongan batang, penyatuan, hingga perawatan pasca-grafting di dalam greenhouse.
Menurut guru pendamping, Rizki Alakbar,kegiatan ini merupakan pengalaman berharga bagi siswa karena mereka bisa melihat langsung penerapan ilmu yang telah dipelajari di sekolah dalam dunia kerja sebenarnya.
“Anak-anak tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga praktik langsung dengan standar industri. Ini sangat penting untuk membekali mereka menghadapi dunia kerja,” ujarnya.
Sementara itu, Iqma, salah satu siswa ATPH, mengungkapkan rasa senangnya bisa belajar langsung di PT BISI Farm.
“Selama ini kami hanya tahu teknik grafting itu dilakukan pada tanaman besar, seperti mangga. Ternyata tanaman sayur pun bisa di-grafting, seperti labu dan semangka. Ini pengalaman baru yang seru banget, apalagi kami bisa mempraktikkannya sendiri dengan bimbingan langsung dari ahlinya. Jadi makin semangat untuk belajar dan jadi petani muda yang inovatif,” ujarnya dengan antusias.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya SMK Muhammadiyah 5 Gresik dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis dunia kerja (link and match) serta mendukung penguatan Teaching Factory (TEFA) di bidang pertanian. Dengan pengalaman ini, sekolah berharap siswa dapat mengembangkan keterampilan praktis dan semangat berwirausaha di sektor agribisnis modern. (*)
Kontributor: Isnaini Titawati







