Pesan WhatsApp dari Danny Suteja kawan dari Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Senin 1 Desember 2025 tepat pukul 08.37 sangat singkat “Sumatera Utara Yes Or No“.
Pesan ini sempat beberapa menit tidak terbaca karena saya tidur. Namun beberapa detik kemudian ada dering telepon yang mampu membangunkan saya. Telepon dari ketua MDMC Kab Gresik, Muzayyin.
Isi pembicaraannya juga Singkat, “Sumatera Utara berangkat tanggal 4 atau 5, nunggu info lebih lanjut.” Ujar lelaki yang punya spesialisasi rescue air ini.
Jujur saya waktu itu agak gusar, sehingga minta waktu 5 menit untuk berfikir sejenak.
“Kok dongaren perlu waktu untuk memutuskan,” celetuknya singkat.
Ya, hari itu memang tidak seperti biasa, ketika ada panggilan untuk terjun ke lokasi bencana harus berfikir sejenak. Masalahnya pada malam sebelumnya saya sudah pesan tiket untuk mengisi liburan bersama istri ke Jember beberapa hari, acara keluarga yang beberapa kali tertunda.
Akhirnya saya minta pendapat kepada istri, dan istri Alhamdulillah sangat memahami situasi yang ada.
“Ndak apa-apa berangkatlah ke Sumut, niati ikhlas” pesan istri saat itu.
Karena sudah lama tidak ikut respon bencana, sehingga prepare berbekalan sedikit repot, karena harus mencari beberapa alat yang biasa dibawa, seperti HT, tas Carrier yang besar dan kebutuhan fotografi yang tercecer dibeberapa tempat.
Dan akhirnya setelah berkoordinasi dengan yang lain, Kamis, 4 Desember 2025 pukul 14.40 Wib kami berangkat dari gedung PW Muhammadiyah Jatim ke Sumatera Utara dengan jalur darat,
Jalur darat dilakukan karena harus membawa logistik yang harus didistribusikan ke penyintas banjir bandang Diantara RendangMu dan peralatan kesehatan (Bersambung)
Akhmad Sutikhon, Relawan Muhammadiyah Jatim








