IMM Blue Savant UM Surabaya Gelar Bakti Sosial dan Kurban di Balongpanggang Gresik

banner 468x60

Girimu.com — Dalam semangat kepedulian dan dakwah sosial, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Blue Savant Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) menggelar rangkaian kegiatan bakti sosial dan kurban di Desa Kedung Sumber, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur pada 4–7 Juni 2025. Mengusung tema “Qurban: Manifesting Ketundukan, Mengekspresikan Kepedulian,” kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam menghidupkan nilai-nilai spiritual sekaligus sosial di tengah masyarakat.

Selama empat hari, sebanyak 40 mahasiswa yang tergabung dalam kepanitiaan hadir menyatu dengan warga desa, membangun kedekatan melalui berbagai program. Kegiatan diawali dengan pengabdian di ranah pendidikan, yakni mengajar anak-anak Taman Pendidikan Al Quran (TPA). Dengan metode yang menyenangkan dan interaktif, mahasiswa mendampingi anak-anak belajar baca-tulis Al Quran, hafalan doa, serta menyisipkan nilai-nilai akhlak dan semangat belajar. Kedekatan yang terbangun tak hanya menciptakan iklim belajar yang kondusif, tetapi juga membuka ruang kasih sayang yang tulus antara mahasiswa dan generasi penerus desa.

Keesokan harinya, suasana desa berubah menjadi lebih meriah dan semarak. Berbagai perlombaan diadakan untuk anak-anak dan remaja, mulai dari adzan, tilawah, mewarnai, hingga cerdas cermat. Momen ini bukan hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga menjadi sarana membentuk karakter dan menguatkan rasa percaya diri mereka. Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat memberikan warna baru, menjadikan kegiatan sosial ini terasa hidup dan membekas di hati warga.

Puncak kegiatan berlangsung pada hari ketiga, dengan penyembelihan tiga ekor sapi dan enam ekor kambing sebagai ibadah kurban. Proses penyembelihan berlangsung khidmat, disaksikan langsung oleh warga, dan dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Daging kurban kemudian dibagikan kepada warga kurang mampu secara merata. Dalam momen inilah, makna kurban sebagai simbol ketundukan kepada Allah dan bentuk kepedulian terhadap sesama benar-benar terasa kuat. Ibadah ini bukan hanya menyentuh sisi spiritual, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi kebutuhan masyarakat.

Pada malam harinya, suasana desa kembali hidup dengan gelaran Tabligh Akbar, yang diisi pesan-pesan ke-Islaman mengenai keikhlasan, keimanan, dan pentingnya berbagi. Setelah itu, pentas seni dari anak TPA dan menjadi panggung kebersamaan yang hangat dan penuh keceriaan. Pemberian hadiah kepada para pemenang lomba menjadi penutup manis dari rangkaian kegiatan hari itu.

Kegiatan ditutup pada hari keempat dengan santunan anak yatim dan pembubaran panitia. Meski sederhana, suasananya penuh rasa syukur dan haru. Empat hari yang dilalui bersama menciptakan pengalaman berharga bagi mahasiswa dan warga. Ikatan emosional yang terbangun menjadi modal penting untuk menjalin sinergi yang lebih erat di masa mendatang.

Ketua Pelaksana, Hidayat Laode, menyampaikan, kegiatan ini bukan sekadar pengabdian, tetapi juga sarana pembentukan karakter kader IMM yang tangguh, peka, dan siap turun langsung ke masyarakat.

“Kurban ini bukan sekadar seremoni, tapi bentuk ketundukan kami kepada Allah dan rasa peduli terhadap saudara-saudara kami. Kami berharap, kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi pemantik gerakan sosial lainnya,” ujarnya, Sabtu (7/6/2025).

Syam Gigih Azizul Fath, salah satu anggota panitia, menambahkan, pemilihan Desa Kedung Sumber sebagai lokasi pengabdian bukan tanpa alasan. Wilayah ini, katanya, dinilai strategis, karena masih kekurangan hewan kurban dan merupakan kantong minoritas Muhammadiyah. Justru karena itu, IMM Blue Savant merasa terpanggil untuk hadir dan berkontribusi.

Sementara itu, Pak Bowo, perwakilan warga, menyampaikan terima kasih atas kehadiran mahasiswa IMM. “Kami merasa diperhatikan, diberdayakan, dan dihargai. Semoga kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin, karena manfaatnya sangat besar bagi kami,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, IMM Blue Savant ingin menegaskan kembali, bahwa ibadah kurban bukan hanya tentang penyembelihan hewan, tetapi juga tentang menyembelih ego, menumbuhkan empati, dan memperluas manfaat. Kurban adalah bentuk ketundukan tertinggi kepada Tuhan, sekaligus ekspresi kasih kepada sesama. Semoga semangat ini terus hidup dan menular, membawa perubahan yang lebih besar di masa yang akan datang. (*)

Kontributor: Beny Syah

Author